Anggota DPRD Kota Medan, Hendra DS mengaku sudah mendengar informasi yang miris mengenai nasib satwa koleksi Medan Zoo yang terancam kelaparan akibat anggaran membeli pakan yang menipis. Menurutnya hal ini harus segera disikapi oleh PD Pembangunan selaku perusahaan berstatus BUMD milik Pemko Medan dengan mengajukan anggaran makanan satwa kepada Pemko Medan. Meski selama ini, tidak ada anggaran untuk Medan Zoo dari APBD Kota Medan, namun penutupan operasional unit usaha yang bernaung di bawah PD Pembangunan tersebut harus dimasukkan dalam skema pembiayaan yang harus ditanggung dalam dana penanggulangan Covid-19. "Kalau sudah mendesak seperti ini, kita mendesak untuk makanan satwa tersebut diambil dari dana penanggulangan covid-19, karea satwa-satwa ini kan aset PD Pasar yang merupakan perusahaan milik Pemko Medan," katanya kepada RMOLSumut, Selasa (28/4). Diketahui, satwa di Medan Zoo terancam kelaparan karena ketiadaan anggaran yang tersedia. Kepala PD Pembangunan Kota Medan, Putrama Alkhairi mengatakan selama ini dana untuk makanan satwa-satwa tersebut hanya mengandalkan uang retribusi dari pengunjung. Akan tetapi, sejak ditutup pertengahan Maret 2020 lalu akibat Covid-19, pemasukan mereka otomatis terhenti. Pihak PD Pembangunan sendiri terus berupaya menggalang dana untuk menutupi kebutuhan tersebut Salah satunya yakni dengan pengumpulan donasi lewat program Koin Penyelamat Satwa. "Hampir sekitar Rp 90 juta per bulan yang kita keluarkan untuk pakan satwa,” Putrama kepada wartawan beberapa hari lalu. Medan Zoo berada di atas lahan seluas sekitar 30 hektare, memiliki 270 ekor koleksi satwa. Termasuk 14 ekor Harimau, dua individu Orangutan, serta satu ekor Gajah. Selain itu, Medan Zoo juga memiliki 2 dokter hewan dan 17 orang perawat. Sebagian dari pejabat struktural serta pekerja lainnya kini dirumahkan.[R]
Anggota DPRD Kota Medan, Hendra DS mengaku sudah mendengar informasi yang miris mengenai nasib satwa koleksi Medan Zoo yang terancam kelaparan akibat anggaran membeli pakan yang menipis. Menurutnya hal ini harus segera disikapi oleh PD Pembangunan selaku perusahaan berstatus BUMD milik Pemko Medan dengan mengajukan anggaran makanan satwa kepada Pemko Medan. Meski selama ini, tidak ada anggaran untuk Medan Zoo dari APBD Kota Medan, namun penutupan operasional unit usaha yang bernaung di bawah PD Pembangunan tersebut harus dimasukkan dalam skema pembiayaan yang harus ditanggung dalam dana penanggulangan Covid-19. "Kalau sudah mendesak seperti ini, kita mendesak untuk makanan satwa tersebut diambil dari dana penanggulangan covid-19, karea satwa-satwa ini kan aset PD Pasar yang merupakan perusahaan milik Pemko Medan," katanya kepada RMOLSumut, Selasa (28/4). Diketahui, satwa di Medan Zoo terancam kelaparan karena ketiadaan anggaran yang tersedia. Kepala PD Pembangunan Kota Medan, Putrama Alkhairi mengatakan selama ini dana untuk makanan satwa-satwa tersebut hanya mengandalkan uang retribusi dari pengunjung. Akan tetapi, sejak ditutup pertengahan Maret 2020 lalu akibat Covid-19, pemasukan mereka otomatis terhenti. Pihak PD Pembangunan sendiri terus berupaya menggalang dana untuk menutupi kebutuhan tersebut Salah satunya yakni dengan pengumpulan donasi lewat program Koin Penyelamat Satwa. "Hampir sekitar Rp 90 juta per bulan yang kita keluarkan untuk pakan satwa,” Putrama kepada wartawan beberapa hari lalu. Medan Zoo berada di atas lahan seluas sekitar 30 hektare, memiliki 270 ekor koleksi satwa. Termasuk 14 ekor Harimau, dua individu Orangutan, serta satu ekor Gajah. Selain itu, Medan Zoo juga memiliki 2 dokter hewan dan 17 orang perawat. Sebagian dari pejabat struktural serta pekerja lainnya kini dirumahkan.© Copyright 2024, All Rights Reserved