Momen pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur akan berjalan beriringan dengan peralihan tampuk kepemimpinan Indonesia dari Presiden Joko Widodo kepada presiden baru yang akan dipilih pada Pemilu 2024 mendatang.
Dua momen yang berlangsung secara beriringan ini juga menjadi momentum penting untuk tetap menegaskan bahwa mindset atau cara berpikir Indonesia Sentris harus dikedepankan dalam memilih pemimpin yakni presiden dan wakil presiden.
“Komitmen Presiden Joko Widodo membangun kesadaran Indonesia Sentris tentu menarik dalam momentum demokrasi Pemilu 2024 ini. Beberapa nama yang muncul sebagai kandidat presiden dan wakil presiden didominasi oleh tokoh- tokoh politik nasional. Ganjar Pranowo sesungguhnya termasuk tokoh politik lokal, namun telah berhasil merebut hati rakyat, dari Sabang sampai Merauke. Akan tetapi, Ganjar Pranowo berasal dari pulau Jawa. Maka dibutuhkan pendamping calon wakil presiden dari luar pulau Jawa,” kata Presidium Kongres Rakyat Nasional (KoRaN), Sutrisno Pangaribuan, Kamis (3/11/2022).
Sosok yang tercatat sebagai politisi muda PDI Perjuangan ini menjelaskan, semangat dari Presiden Joko Widodo untuk mengedepankan mindset Indonesia Sentris dalam memilih pemimpin Indonesia juga selaras dengan sejarah kepemimpinan Indonesia.
Dijelaskannya, dalam sejarah pergerakan pemuda, perjuangan kemerdekaan, hingga menjadi negara merdeka dan memiliki presiden dan wakil presiden, keterwakilan nusantara menjadi konsensus bersama. Kepemimpinan Nasional pertama, Soekarno dari Jawa, Mohammad Hatta dari Sumatera. Tentu bukan karena kebetulan itu dirancang, pasti telah melalui berbagai percakapan intensif dari para pendiri bangsa. Di masa orde baru pun, Presiden Soeharto, Jawa, pernah menunjuk Adam Malik, asal Sumatera dan Baharuddin Jusuf Habibie, asal Sulawesi sebagai Wakil Presiden. Sewaktu Presiden Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden Hamzah Haz, berasal dari Kalimantan. Periode pertama Presiden Susilo Bambang Yudoyono dan periode pertama Presiden Joko Widodo, Wakil Presidennya Jusuf Kalla, asal Sulawesi.
“Berdasarkan fakta tersebut, maka sudah tepat, jika Calon Presiden Ganjar Pranowo disandingkan dengan Calon Wakil Presiden dari luar pulau Jawa,” kata sosok yang juga pembina DPP Dulur Ganjar Pranowo (DGP) ini.
Dalam mindset Indonesia sentris ini menurut Sutrisno ada beberapa nama yang berasal dari luar pulau Jawa yang dapat dipertimbangkan sebagai kandidat wakil presiden untuk Ganjar Pranowo:
“Daftar nama tersebut, selain memiliki latar belakang berasal dari luar pulau Jawa, mereka juga memiliki berbagai kompetensi, kualifikasi untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi calon presiden Ganjar Pranowo,” pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved