Harapan KPK: 20 Capim Terseleksi Bukan Orang Bermasalah

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan terus melakukan mengawal proses seleksi calon pimpinan (capim) KPK. Caranya, dengan memberikan sejumlah saran dan masukan ke panitia seleksi (pansel).

Masukan itu turut disampaikan jelang pansel menyaring 20 orang dari 40 capim yang tersisa pada esok hari, (Jumat, 23/8).

Jurubicara KPK Febri Diansyah berharap 20 orang yang terseleksi nanti merupakan orang-orang yang dapat memperkuat KPK di tahun-tahun mendatang.

"Pansel bisa memperkuat KPK bukan justru menghasilkan aktor-aktor bermasalah. Misalnya orang-orang bermasalah yang berisiko merusak KPK," tegas Febri.

Selain itu, KPK juga agak menyayangkan sikap pansel yang terlalu permisif akan sejumlah masukan dari lembaga antirasuah dan masyarakat terkait proses seleksi capim KPK jilid V ini.

"Tentu proses seleksi yang ketat dan tidak bersikap permisif Pansel itu. Sekecil apapun temuan-temuan, kami harap itu bisa ditindaklanjuti. Jadi tidak permisif," tutur Febri.

Lebih lanjut, Febri menegaskan bahwa pihaknya menaruh harapan bahwa kandidat capim mendatang dapat mengerti betul apa itu pemberantasan korupsi. Mulai dari teknis penindakan hingga pencegahan.

"Nah pemahaman dari para calon tentu saja sangat penting soal ini," demikian Febri.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan terus melakukan mengawal proses seleksi calon pimpinan (capim) KPK. Caranya, dengan memberikan sejumlah saran dan masukan ke panitia seleksi (pansel).

Masukan itu turut disampaikan jelang pansel menyaring 20 orang dari 40 capim yang tersisa pada esok hari, (Jumat, 23/8).

Jurubicara KPK Febri Diansyah berharap 20 orang yang terseleksi nanti merupakan orang-orang yang dapat memperkuat KPK di tahun-tahun mendatang.

"Pansel bisa memperkuat KPK bukan justru menghasilkan aktor-aktor bermasalah. Misalnya orang-orang bermasalah yang berisiko merusak KPK," tegas Febri.

Selain itu, KPK juga agak menyayangkan sikap pansel yang terlalu permisif akan sejumlah masukan dari lembaga antirasuah dan masyarakat terkait proses seleksi capim KPK jilid V ini.

"Tentu proses seleksi yang ketat dan tidak bersikap permisif Pansel itu. Sekecil apapun temuan-temuan, kami harap itu bisa ditindaklanjuti. Jadi tidak permisif," tutur Febri.

Lebih lanjut, Febri menegaskan bahwa pihaknya menaruh harapan bahwa kandidat capim mendatang dapat mengerti betul apa itu pemberantasan korupsi. Mulai dari teknis penindakan hingga pencegahan.

"Nah pemahaman dari para calon tentu saja sangat penting soal ini," demikian Febri.