Meski ada perbedaan, namun semuanya merupakan bagian dari kekayaan Indonesia sebagai sebuah bangsa.
- Peduli Bencana Semeru, Agincourt Resources Kirim Tim Tanggap Darurat dan Bantuan
- Edy Rahmayadi: Madina Masuk Level 4 PPKM Karena Salah Input Data
- Jelang Muktamar NU, Ahmad Muqowam: Jangan Jual Fanatisme Buta, Baiknya Adu Program dan Hasil Kerja
Baca Juga
Karena itu, antara yang satu dengan lainnya harus mampu duduk bersama untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik.
Demikian disampaikan Habib Muhammad Luthfi bin Yahya saat menghadiri acara Doa Untuk Negeri dan Kirab Merah Putih di Lapangan Benteng, Medan, Selasa (13/9/2022).
"Kita harus kuat menjaga Indonesia, kita beda tapi kita satu Indonesia. Kalau kita bisa duduk sama seperti ini, siapa lagi yang mampu memecah,” katanya dalam tausiah pada acara yang dihadiri para pemuka agama yang tergabung dalam Forum Komunikasi Lintas Umat (Forkolimat), Gubernur Sumatera Utara dan jajaran Forkopimda Sumatera Utara serta jajaran Forkopimda Kota Medan tersebut.
Pada kesempatan ini, Tuan Guru Batak (TGB) Syekh Dr Ahmad Sabban elRahmaniy Rajagukguk, didaulut untuk memimpin doa untuk negeri.
Kegiatan doa untuk negeri dan kirab merah putih 2022 ini, diikuti oleh ribuan ummat lintas agama dari berbagai agama yang ada. Doa lintas agama ini diharapkan dapat menjaga keberagaman yang ada di Indonesia terkhusus di Kota Medan dengan saling menghargai dan menjunjung tinggi nilai toleransi.
- Ketua DPRD Medan Dukung Aksi Pokdar Kamtibmas di Kota Medan
- Cipayung Plus Pasang Ratusan Spanduk Copot Erick Thohir di Medan
- Teriakan ‘Prabowo Presiden’ Menggema di Musra Relawan Jokowi di Sumut