Heryanson menjelaskan tudingan ini sangat merugikan pasangan Joko Widodo-Maruf Amin, karena mereka seolah diposisikan sebagai paslon capres-cawapres yang menghalalkan segala cara untuk memenangkan Pilpres 2019. Padahal, saat ini Jokowi dan Maruf Amin selalu mengedepankan cara-cara yang baik untuk mencari rasa simpati masyarakat.
\"Harusnya upaya memenangkan Pemilu 2019 dilakukan dengan cara yang baik. Adu gagasan, adu ide dan juga adu kinerja. Jangan menuding yang nggak-nggak,\" ujarnya.
Seperti diberitakan, pernyataan Gus Irawan itu disampaikannya usai menghadiri deklarasi caleg PBB se-Sumut dukungan Prabowo-Sandi, di Gedung IPDM, Jalan Setia Budi, Medan, Minggu (10/2/2019). \"Kepling di tingkat Kota Medan diintervensi dan diancam-ancam oleh aparat kepolisian agar mendukung calon petahana,\" kata Gus.
Kata anggota DPR-RI ini, intervensi dilakukan secara seragam, bahkan sudah sampai kepada tingkat mengancam. Sikap seperti itu diakuinya telah mencederai prinsip dasar demokrasi.
Sementara itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan bila hal itu benar dilaporkan saja ke kepolisian. \"Kalau ada anggota ancam dilaporkan saja,\" sebutnya." itemprop="description"/>
Heryanson menjelaskan tudingan ini sangat merugikan pasangan Joko Widodo-Maruf Amin, karena mereka seolah diposisikan sebagai paslon capres-cawapres yang menghalalkan segala cara untuk memenangkan Pilpres 2019. Padahal, saat ini Jokowi dan Maruf Amin selalu mengedepankan cara-cara yang baik untuk mencari rasa simpati masyarakat.
\"Harusnya upaya memenangkan Pemilu 2019 dilakukan dengan cara yang baik. Adu gagasan, adu ide dan juga adu kinerja. Jangan menuding yang nggak-nggak,\" ujarnya.
Seperti diberitakan, pernyataan Gus Irawan itu disampaikannya usai menghadiri deklarasi caleg PBB se-Sumut dukungan Prabowo-Sandi, di Gedung IPDM, Jalan Setia Budi, Medan, Minggu (10/2/2019). \"Kepling di tingkat Kota Medan diintervensi dan diancam-ancam oleh aparat kepolisian agar mendukung calon petahana,\" kata Gus.
Kata anggota DPR-RI ini, intervensi dilakukan secara seragam, bahkan sudah sampai kepada tingkat mengancam. Sikap seperti itu diakuinya telah mencederai prinsip dasar demokrasi.
Sementara itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan bila hal itu benar dilaporkan saja ke kepolisian. \"Kalau ada anggota ancam dilaporkan saja,\" sebutnya."/>
Heryanson menjelaskan tudingan ini sangat merugikan pasangan Joko Widodo-Maruf Amin, karena mereka seolah diposisikan sebagai paslon capres-cawapres yang menghalalkan segala cara untuk memenangkan Pilpres 2019. Padahal, saat ini Jokowi dan Maruf Amin selalu mengedepankan cara-cara yang baik untuk mencari rasa simpati masyarakat.
\"Harusnya upaya memenangkan Pemilu 2019 dilakukan dengan cara yang baik. Adu gagasan, adu ide dan juga adu kinerja. Jangan menuding yang nggak-nggak,\" ujarnya.
Seperti diberitakan, pernyataan Gus Irawan itu disampaikannya usai menghadiri deklarasi caleg PBB se-Sumut dukungan Prabowo-Sandi, di Gedung IPDM, Jalan Setia Budi, Medan, Minggu (10/2/2019). \"Kepling di tingkat Kota Medan diintervensi dan diancam-ancam oleh aparat kepolisian agar mendukung calon petahana,\" kata Gus.
Kata anggota DPR-RI ini, intervensi dilakukan secara seragam, bahkan sudah sampai kepada tingkat mengancam. Sikap seperti itu diakuinya telah mencederai prinsip dasar demokrasi.
Sementara itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan bila hal itu benar dilaporkan saja ke kepolisian. \"Kalau ada anggota ancam dilaporkan saja,\" sebutnya."/>
RMOLSumut. Gus Irawan Pasaribu harus berani membuktikan tudingannya yang menyebut polisi mengancam kepling di Kota Medan untuk memenangkan petahana. Tantangan ini disampaikan Koordinator Rumah Aspirasi Jokowi-Maaruf Amin Sumatera Utara, Heryanson Munthe.
"Seorang tokoh, mantan pejabat di Sumut tidak seharusnya 'ngoceh' di media, tapi bila menemukan bukti atau pelaku, silahkan lapor ke pihak terkait," katanya, Selasa (12/2/2019).
Heryanson menjelaskan tudingan ini sangat merugikan pasangan Joko Widodo-Maruf Amin, karena mereka seolah diposisikan sebagai paslon capres-cawapres yang menghalalkan segala cara untuk memenangkan Pilpres 2019. Padahal, saat ini Jokowi dan Maruf Amin selalu mengedepankan cara-cara yang baik untuk mencari rasa simpati masyarakat.
"Harusnya upaya memenangkan Pemilu 2019 dilakukan dengan cara yang baik. Adu gagasan, adu ide dan juga adu kinerja. Jangan menuding yang nggak-nggak," ujarnya.
Seperti diberitakan, pernyataan Gus Irawan itu disampaikannya usai menghadiri deklarasi caleg PBB se-Sumut dukungan Prabowo-Sandi, di Gedung IPDM, Jalan Setia Budi, Medan, Minggu (10/2/2019). "Kepling di tingkat Kota Medan diintervensi dan diancam-ancam oleh aparat kepolisian agar mendukung calon petahana," kata Gus.
Kata anggota DPR-RI ini, intervensi dilakukan secara seragam, bahkan sudah sampai kepada tingkat mengancam. Sikap seperti itu diakuinya telah mencederai prinsip dasar demokrasi.
Sementara itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan bila hal itu benar dilaporkan saja ke kepolisian. "Kalau ada anggota ancam dilaporkan saja," sebutnya.
RMOLSumut. Gus Irawan Pasaribu harus berani membuktikan tudingannya yang menyebut polisi mengancam kepling di Kota Medan untuk memenangkan petahana. Tantangan ini disampaikan Koordinator Rumah Aspirasi Jokowi-Maaruf Amin Sumatera Utara, Heryanson Munthe.
"Seorang tokoh, mantan pejabat di Sumut tidak seharusnya 'ngoceh' di media, tapi bila menemukan bukti atau pelaku, silahkan lapor ke pihak terkait," katanya, Selasa (12/2/2019).
Heryanson menjelaskan tudingan ini sangat merugikan pasangan Joko Widodo-Maruf Amin, karena mereka seolah diposisikan sebagai paslon capres-cawapres yang menghalalkan segala cara untuk memenangkan Pilpres 2019. Padahal, saat ini Jokowi dan Maruf Amin selalu mengedepankan cara-cara yang baik untuk mencari rasa simpati masyarakat.
"Harusnya upaya memenangkan Pemilu 2019 dilakukan dengan cara yang baik. Adu gagasan, adu ide dan juga adu kinerja. Jangan menuding yang nggak-nggak," ujarnya.
Seperti diberitakan, pernyataan Gus Irawan itu disampaikannya usai menghadiri deklarasi caleg PBB se-Sumut dukungan Prabowo-Sandi, di Gedung IPDM, Jalan Setia Budi, Medan, Minggu (10/2/2019). "Kepling di tingkat Kota Medan diintervensi dan diancam-ancam oleh aparat kepolisian agar mendukung calon petahana," kata Gus.
Kata anggota DPR-RI ini, intervensi dilakukan secara seragam, bahkan sudah sampai kepada tingkat mengancam. Sikap seperti itu diakuinya telah mencederai prinsip dasar demokrasi.
Sementara itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan bila hal itu benar dilaporkan saja ke kepolisian. "Kalau ada anggota ancam dilaporkan saja," sebutnya.