Desakan yang disampaikan berbagai elemen masyarakat terkait perbaikan Jembatan Tuntungan akhirnya direspon oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi.
Ia bahkan langsung meminta pihak Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sumut untuk langsung mengecek kondisi jembatan yang terletak di Desa Durin Jangak, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang tersebut.
Ihwal respon dari Gubernur ini diamini Kadis BMBK Sumut, Bambang Pardede.
"Pak gubernur bilang, karena ini menyangkut urusan publik makanya pemprov ambil alih. Sesama pemerintah gak boleh saling menyalahkan. Termasuk di 2022 akan banyak juga yang kami kerjakan," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (14/9/2021).
Diakuinya, pembangunan jembatan itu mulanya didanai APBN. Namun ketika amblas saat banjir besar Desember lalu, hingga kini kondisinya tak kunjung ditangani pemda setempat.
"Sempat ada tolak menolak (kewenangan), pak gubernur lantas meminta saya dan jajaran untuk menanganinya," ujarnya.
Sejumlah hal sudah menjadi atensi pihaknya ketika meninjau langsung ke lapangan. Pertama soal pemalangan dengan kawat berduri baik yang dilakukan oleh warga ataupun pihak kecamatan setempat.
"Itu tidak boleh, harusnya dengan seng saja mereka tutup sehingga dari jauh sudah tampak, lalu ditambah cat putih. Kedua, jika dari arah lapangan golf, terlihat kondisi jalan lebarnya sudah sangat berkurang. Saya sudah sampaikan, sebelum pelaksanaan fisik diupayakan jalan bisa sampai setengah. Ini kan sudah tidak sampai lagi setengah. Makanya mobil terguling," ungkapnya.
Ketiga, sebut Bambang, soal ketiadaan rambu sebagai tanda bahwa jembatan dalam kondisi rusak. Hal keempat, camat meminta supaya dilakukan penutupan jalan yang lantas dikoreksi oleh dirinya.
"Saya bilang jangan sembarang tutup sebelum sosialisasi. Kita sebagai pembina jalan tidak boleh arogan. Memang betul manfaat penutupan jalan pekerjaan lebih cepat. Begitupun sebaliknya. Rencananya yang boleh lewat besok itu adalah sepeda motor. Mobil uda tak bisa lagi karena sekarang sudah pakai besi pembatas," pungkasnya.
Diketahui desakan perbaikan jembatan tersebut beberapa waktu lalu disampaikan masyarakat. Salah satunya yakni dari DPP Pemuda Merga Silima.
"Perbaikan jembatan disana itu menyangkut persoalan kebutuhan warga dalam rangka mencari nafkah. Karena itu, harusnya itu diprioritaskan dalam pembangunan. Kita kecewa yang sekarang terlihat justru renovasi-renovasi gedung pemerintahan yang justru menurut kita tidak terlalu urgen," kata Sekretaris Umum DPP Pemuda Merga Silima, Bengkel Ginting pekan lalu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved