Penangkapan kader Golkar, Bowo Sidik Pangarso memang menjadi pukulan telah bagi partai beringin jelang Pileg 2019. Terlebih, penangkapan Setya Novanto dan Idrus Marham masih membayang di benak publik.
Namun demikian, pengamat politik UIN Jakarta, Adi Prayitno yakin partai pimpinan Airlangga Hartarto itu bisa berjaya di pemilu. Ini lantaran Golkar merupakan partai besar dan mengakar, dengan mesin politik yang solid. Partai ini, juga memiliki pemilih tradisional yang loyal.
"Biasanya ini modal utama Golkar dalam menghadapi badai politik yang kerap dihadapi. Kasus Bowo ini ujian nyata," jelas Adi, di Jakarta, Jumat 29 Maret 2019.
Adi bahkan memprediksi Golkar bisa tetap duduk di dua besar. Dengan catatan, kesolidan kader akar rumput dan kinerja para caleg saat ini harus dijaga elite pengurus Golkar.
"Golkar masih bisa moncer di pileg. Tapi, harus cepat bergerak untuk kesolidan karena pencoblosan tinggal hitungan hari," tutur Adi.
Hal senada disampaikan pengamat politik dari Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin. Ia memprediksi Golkar akan tetap berada di barisan partai atas di Pileg 2019.
"Jadi kasus Bowo Sidik bagi Golkar biasa-biasa saja. Golkar masih tetap kuat. Masih akan bisa bertahan setidaknya dua atau tiga besar. Sekarang kader dan caleg Golkar harus kerja keras intinya," ujarnya.[R]
© Copyright 2024, All Rights Reserved