Gerakan Pemuda Ka'bah Minta Polisi Perketat Pengawasan Senjata Dinas

Kasus saling tembak yang menewaskan anggota Polri Brigpol J di kediaman Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo mengundang keprihatinan dari berbagai kalangan.

Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) meminta agar pengawasan atas senjata dinas pada seluruh anggota Polri diperketat.

"Polri adalah simbol keamanan negara, semestinya peristiwa itu tidak boleh terjadi. Citra kepolisian yang sebenarnya sudah baik dan dekat dengan masyarakat jadi rusak atas tragedi koboi polisi tembak polisi dirumah petinggi polri," kata Sekjen PP GPK, Thobahul Aftoni, Rabu (13/7/2022).

Pengetatan pengawasan atas penggunaan senjata api ini menurut Thohabul menjadi penting. Dengan begitu, diharapkan kedepan, kejadian yang sama tidak terulang.

"erlu adanya penekanan atau aturan terhadap pengendalian senjata di aparat kepolisian," ujarnya.

Pada sisi lain kata Thohabul, kasus ini juga harus diungkap secara terang benderang agar masyarakat mendapat kejelasan atas persoalan yang sebenarnya. GPK yakin, pengungkapan kasus yang terang-benderang akan membuat kepercayaan masyarakat tetap terjaga.

"Kami meminta kasus tersebut diselesaikan secara tuntas dan transparan supaya tidak menimbulkan spekulasi publik. Kami yakin polri mampu bertindak secara profesional terhadap penegakan hukum," pungkasnya.