“Mereka dinyatakan sah sebagai alumni setelah lulus di ujian meja hijau yang digelar beberapa waktu kemarin dan para alumni ini akan diwisuda 13 November 2019 bersama 2.503 wisudawan UMSU lainnya,” ujar Ketua Panitia Pengukuhan, Abrar Adhani, M.IKom.
Pria yang juga WD III FISIP UMSU ini melanjutkan, selain untuk melepas para alumni, acara pengukuhan ini juga sekaligus untuk memberi semangat kepada mereka untuk bertarung di luar sana, membuka peluang kerja dan merebut semua kesempatan.
Selain Dekan FISIP, Dr. Arifin Saleh, S.Sos, MSP, hadir juga WD 1 Drs. Zulfahmi Ibnu, M.IKom, Ketua dan Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi (Nurhasanah Nasution, S.Sos, M.IKom dan Akhyar Anshori, M.IKom), Ketua dan Sekretaris Prodi Ilmu Administrasi Publik (Nalil Khairiah, SIP, MPd dan Ananda Mahardika, MSP), Ketua dan Sekretaris Prodi Kesejahteraan Sosial (H.Mujahiddin, S.Sos, MSP dan Hj. Yurisna Tanjung, MAP), dan dosen-dosen di lingkungan FISIP UMSU, seperti Dr. Yah Hendra, M.Si (Ketua BPM UMSU), Muhammad Said Harahap, M.IKom (Ketua Lab. Fotografi).
Dekan FISIP, Arifin Saleh dalam sambutannya mengatakan perjuangan para alumni akan sangat berat. Tapi tak perlu takut. Ilmu pengetahuan yang diperoleh dari kampus dan ijazah beserta nilainya adalah modal awal yang sangat berharga.
“Manfaatkan ini sebagai bekal dan senjata untuk mencapai apa yang diidamkan. Barengi dengan doa dan restu orang tua,” cetusnya.
Selain itu, lanjut Arifin, salah satu yang perlu diingat dan harus dikedepankan adalah kekuatan Modal Sosial (Social Capital). Jika tak punya modal ekonomi (uang, modal, dan harta), jangan berkecil hati. Manfaatkan modal sosial yang memang sudah melekat di diri kita masing-masing.
Modal Sosial bisa diartikan sebagai investasi sosial, yang meliputi sumber daya-sumber daya sosial, seperti kepercayaan/kejujuran (trust), jaringan (link), dan institusi. Salah satu elemen Modal Sosial yang sangat manjur adalah kejujuran/kepercayaan atau sering disebut trust.
Umumnya, pemilik perusahaan atau pimpinan lembaga-lembaga besar yang mengelola usaha tertentu selalu menginginkan tenaga kerja yang jujur, yang bisa dipercaya, dan yang amanah. Tak sedikit dari pengusaha atau pemilik perusahaan yang justru mengedepankan soal trust ini di luar keterampilan teknis.
“Nah, para wisudawan harus mampu menggunakan dan memanfaatkan elemen modal sosial ini. Yakinlah, kejujuran akan membawa kesuksesan. Kejujuran akan membawa kita kepada apa yang kita idamkan,” pungkasnya.[R]
" itemprop="description"/>“Mereka dinyatakan sah sebagai alumni setelah lulus di ujian meja hijau yang digelar beberapa waktu kemarin dan para alumni ini akan diwisuda 13 November 2019 bersama 2.503 wisudawan UMSU lainnya,” ujar Ketua Panitia Pengukuhan, Abrar Adhani, M.IKom.
Pria yang juga WD III FISIP UMSU ini melanjutkan, selain untuk melepas para alumni, acara pengukuhan ini juga sekaligus untuk memberi semangat kepada mereka untuk bertarung di luar sana, membuka peluang kerja dan merebut semua kesempatan.
Selain Dekan FISIP, Dr. Arifin Saleh, S.Sos, MSP, hadir juga WD 1 Drs. Zulfahmi Ibnu, M.IKom, Ketua dan Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi (Nurhasanah Nasution, S.Sos, M.IKom dan Akhyar Anshori, M.IKom), Ketua dan Sekretaris Prodi Ilmu Administrasi Publik (Nalil Khairiah, SIP, MPd dan Ananda Mahardika, MSP), Ketua dan Sekretaris Prodi Kesejahteraan Sosial (H.Mujahiddin, S.Sos, MSP dan Hj. Yurisna Tanjung, MAP), dan dosen-dosen di lingkungan FISIP UMSU, seperti Dr. Yah Hendra, M.Si (Ketua BPM UMSU), Muhammad Said Harahap, M.IKom (Ketua Lab. Fotografi).
Dekan FISIP, Arifin Saleh dalam sambutannya mengatakan perjuangan para alumni akan sangat berat. Tapi tak perlu takut. Ilmu pengetahuan yang diperoleh dari kampus dan ijazah beserta nilainya adalah modal awal yang sangat berharga.
“Manfaatkan ini sebagai bekal dan senjata untuk mencapai apa yang diidamkan. Barengi dengan doa dan restu orang tua,” cetusnya.
Selain itu, lanjut Arifin, salah satu yang perlu diingat dan harus dikedepankan adalah kekuatan Modal Sosial (Social Capital). Jika tak punya modal ekonomi (uang, modal, dan harta), jangan berkecil hati. Manfaatkan modal sosial yang memang sudah melekat di diri kita masing-masing.
Modal Sosial bisa diartikan sebagai investasi sosial, yang meliputi sumber daya-sumber daya sosial, seperti kepercayaan/kejujuran (trust), jaringan (link), dan institusi. Salah satu elemen Modal Sosial yang sangat manjur adalah kejujuran/kepercayaan atau sering disebut trust.
Umumnya, pemilik perusahaan atau pimpinan lembaga-lembaga besar yang mengelola usaha tertentu selalu menginginkan tenaga kerja yang jujur, yang bisa dipercaya, dan yang amanah. Tak sedikit dari pengusaha atau pemilik perusahaan yang justru mengedepankan soal trust ini di luar keterampilan teknis.
“Nah, para wisudawan harus mampu menggunakan dan memanfaatkan elemen modal sosial ini. Yakinlah, kejujuran akan membawa kesuksesan. Kejujuran akan membawa kita kepada apa yang kita idamkan,” pungkasnya.[R]
"/>“Mereka dinyatakan sah sebagai alumni setelah lulus di ujian meja hijau yang digelar beberapa waktu kemarin dan para alumni ini akan diwisuda 13 November 2019 bersama 2.503 wisudawan UMSU lainnya,” ujar Ketua Panitia Pengukuhan, Abrar Adhani, M.IKom.
Pria yang juga WD III FISIP UMSU ini melanjutkan, selain untuk melepas para alumni, acara pengukuhan ini juga sekaligus untuk memberi semangat kepada mereka untuk bertarung di luar sana, membuka peluang kerja dan merebut semua kesempatan.
Selain Dekan FISIP, Dr. Arifin Saleh, S.Sos, MSP, hadir juga WD 1 Drs. Zulfahmi Ibnu, M.IKom, Ketua dan Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi (Nurhasanah Nasution, S.Sos, M.IKom dan Akhyar Anshori, M.IKom), Ketua dan Sekretaris Prodi Ilmu Administrasi Publik (Nalil Khairiah, SIP, MPd dan Ananda Mahardika, MSP), Ketua dan Sekretaris Prodi Kesejahteraan Sosial (H.Mujahiddin, S.Sos, MSP dan Hj. Yurisna Tanjung, MAP), dan dosen-dosen di lingkungan FISIP UMSU, seperti Dr. Yah Hendra, M.Si (Ketua BPM UMSU), Muhammad Said Harahap, M.IKom (Ketua Lab. Fotografi).
Dekan FISIP, Arifin Saleh dalam sambutannya mengatakan perjuangan para alumni akan sangat berat. Tapi tak perlu takut. Ilmu pengetahuan yang diperoleh dari kampus dan ijazah beserta nilainya adalah modal awal yang sangat berharga.
“Manfaatkan ini sebagai bekal dan senjata untuk mencapai apa yang diidamkan. Barengi dengan doa dan restu orang tua,” cetusnya.
Selain itu, lanjut Arifin, salah satu yang perlu diingat dan harus dikedepankan adalah kekuatan Modal Sosial (Social Capital). Jika tak punya modal ekonomi (uang, modal, dan harta), jangan berkecil hati. Manfaatkan modal sosial yang memang sudah melekat di diri kita masing-masing.
Modal Sosial bisa diartikan sebagai investasi sosial, yang meliputi sumber daya-sumber daya sosial, seperti kepercayaan/kejujuran (trust), jaringan (link), dan institusi. Salah satu elemen Modal Sosial yang sangat manjur adalah kejujuran/kepercayaan atau sering disebut trust.
Umumnya, pemilik perusahaan atau pimpinan lembaga-lembaga besar yang mengelola usaha tertentu selalu menginginkan tenaga kerja yang jujur, yang bisa dipercaya, dan yang amanah. Tak sedikit dari pengusaha atau pemilik perusahaan yang justru mengedepankan soal trust ini di luar keterampilan teknis.
“Nah, para wisudawan harus mampu menggunakan dan memanfaatkan elemen modal sosial ini. Yakinlah, kejujuran akan membawa kesuksesan. Kejujuran akan membawa kita kepada apa yang kita idamkan,” pungkasnya.[R]
"/>