Aksa menegaskan jaringan pengusaha di Sumatera Utara harus berperan serta untuk memenangkan pasangan 02 karena memiliki konsep yang lebih jelas dalam memajukan perekonomian. Dalam hal ini ia mengimbau agar para pengusaha di Sumatera Utara menjaga suara pada 17 April 2019.
\"Mari kita kawal TPS mulai dari awal hingga akhir,\" ujarnya.
Hal yang sama disampaikan Ketua Umum Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Sumatera Utara, Syahrul Akbar. Menurutnya jajaran pengusaha di Sumatera Utara harus berjuang untuk melawan berbagai kebijakan yang tidak berpihak kepada kalangan pengusaha baik pengusaha besar maupun UMKM. Saat ini menurutnya kondisi perekonomian sangat terpuruk yang juga menjadi efek dari pembangunan infrastruktur yang tidak memperhatikan sumber pendanaan.
\"Saya menyoroti kebijakan pemimpin sekarang yang dari kebijakan pembangunan infrastruktur yang terbukti infrastruktur mengganggu UMKM adalah benar. Saya melihat kondisi pasar bengkel jauh berbeda dibanding 5 tahun lalu. Dulu bergairah ekonominya sekarang tidak lagi. Sekarang jadi banyak gulung tikar,\" ungkapnya.
Ia mengaku saat ini kebijakan Jokowi tidak berpihak pada pelaku UMKM karena fokus perhatiannya hanya pada start up unicorn. Hal ini ditambah dari pengelolaan berbagai sumber daya alam kepada pihak asing.
\"Banyak banyak universitas unggul di Sumut, ribuan hasil penelitian mahasiswa, tapi masih saja resources pengelolaan sumber daya alam diserahkan ke bangsa asing,\" pungkasnya.
Atas kondisi ini menurutnya, kalangan pengusaha hingga kalangan UMKM harus bergerak untuk mengubah keadaan. Salah satunya dengan mengganti pemimpin yang kebijakannya tidak berpihak krpada masyarakat." itemprop="description"/>
Aksa menegaskan jaringan pengusaha di Sumatera Utara harus berperan serta untuk memenangkan pasangan 02 karena memiliki konsep yang lebih jelas dalam memajukan perekonomian. Dalam hal ini ia mengimbau agar para pengusaha di Sumatera Utara menjaga suara pada 17 April 2019.
\"Mari kita kawal TPS mulai dari awal hingga akhir,\" ujarnya.
Hal yang sama disampaikan Ketua Umum Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Sumatera Utara, Syahrul Akbar. Menurutnya jajaran pengusaha di Sumatera Utara harus berjuang untuk melawan berbagai kebijakan yang tidak berpihak kepada kalangan pengusaha baik pengusaha besar maupun UMKM. Saat ini menurutnya kondisi perekonomian sangat terpuruk yang juga menjadi efek dari pembangunan infrastruktur yang tidak memperhatikan sumber pendanaan.
\"Saya menyoroti kebijakan pemimpin sekarang yang dari kebijakan pembangunan infrastruktur yang terbukti infrastruktur mengganggu UMKM adalah benar. Saya melihat kondisi pasar bengkel jauh berbeda dibanding 5 tahun lalu. Dulu bergairah ekonominya sekarang tidak lagi. Sekarang jadi banyak gulung tikar,\" ungkapnya.
Ia mengaku saat ini kebijakan Jokowi tidak berpihak pada pelaku UMKM karena fokus perhatiannya hanya pada start up unicorn. Hal ini ditambah dari pengelolaan berbagai sumber daya alam kepada pihak asing.
\"Banyak banyak universitas unggul di Sumut, ribuan hasil penelitian mahasiswa, tapi masih saja resources pengelolaan sumber daya alam diserahkan ke bangsa asing,\" pungkasnya.
Atas kondisi ini menurutnya, kalangan pengusaha hingga kalangan UMKM harus bergerak untuk mengubah keadaan. Salah satunya dengan mengganti pemimpin yang kebijakannya tidak berpihak krpada masyarakat."/>
Aksa menegaskan jaringan pengusaha di Sumatera Utara harus berperan serta untuk memenangkan pasangan 02 karena memiliki konsep yang lebih jelas dalam memajukan perekonomian. Dalam hal ini ia mengimbau agar para pengusaha di Sumatera Utara menjaga suara pada 17 April 2019.
\"Mari kita kawal TPS mulai dari awal hingga akhir,\" ujarnya.
Hal yang sama disampaikan Ketua Umum Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Sumatera Utara, Syahrul Akbar. Menurutnya jajaran pengusaha di Sumatera Utara harus berjuang untuk melawan berbagai kebijakan yang tidak berpihak kepada kalangan pengusaha baik pengusaha besar maupun UMKM. Saat ini menurutnya kondisi perekonomian sangat terpuruk yang juga menjadi efek dari pembangunan infrastruktur yang tidak memperhatikan sumber pendanaan.
\"Saya menyoroti kebijakan pemimpin sekarang yang dari kebijakan pembangunan infrastruktur yang terbukti infrastruktur mengganggu UMKM adalah benar. Saya melihat kondisi pasar bengkel jauh berbeda dibanding 5 tahun lalu. Dulu bergairah ekonominya sekarang tidak lagi. Sekarang jadi banyak gulung tikar,\" ungkapnya.
Ia mengaku saat ini kebijakan Jokowi tidak berpihak pada pelaku UMKM karena fokus perhatiannya hanya pada start up unicorn. Hal ini ditambah dari pengelolaan berbagai sumber daya alam kepada pihak asing.
\"Banyak banyak universitas unggul di Sumut, ribuan hasil penelitian mahasiswa, tapi masih saja resources pengelolaan sumber daya alam diserahkan ke bangsa asing,\" pungkasnya.
Atas kondisi ini menurutnya, kalangan pengusaha hingga kalangan UMKM harus bergerak untuk mengubah keadaan. Salah satunya dengan mengganti pemimpin yang kebijakannya tidak berpihak krpada masyarakat."/>
Pengusaha Nasional Erwin Aksa mengatakan masuknya nama Gatot Nurmantyo dan Dahlan Iskan dalam barisan pendukung Prabowo-Sandi menambah energi untuk memastikan kemenangan pasangan capres dan cawapres nomor 02 tersebut. Hal ini disampaikannya saat berbicara pada Silaturahmi dan Diskusi 'Kompleksitas Permasalahan Dunia Usaha, Stabilitas Harga, Keberpihakan dan Keamanan Berwirausaha' yang digelar oleh Aliansi Pengusaha Nasional di Cafe Potret, Jalan Wahid Hasyim, Medan, Jumat (12/4/2019).
"Dahlan Iskan sudah menyatakan mendukung Prabowo-Sandi karena Jokowi nggak becus nangani perekonomian Indonesia," katanya dalam teleconference dengan kaum millenial yang menghadiri acara tersebut.
Aksa menegaskan jaringan pengusaha di Sumatera Utara harus berperan serta untuk memenangkan pasangan 02 karena memiliki konsep yang lebih jelas dalam memajukan perekonomian. Dalam hal ini ia mengimbau agar para pengusaha di Sumatera Utara menjaga suara pada 17 April 2019.
"Mari kita kawal TPS mulai dari awal hingga akhir," ujarnya.
Hal yang sama disampaikan Ketua Umum Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Sumatera Utara, Syahrul Akbar. Menurutnya jajaran pengusaha di Sumatera Utara harus berjuang untuk melawan berbagai kebijakan yang tidak berpihak kepada kalangan pengusaha baik pengusaha besar maupun UMKM. Saat ini menurutnya kondisi perekonomian sangat terpuruk yang juga menjadi efek dari pembangunan infrastruktur yang tidak memperhatikan sumber pendanaan.
"Saya menyoroti kebijakan pemimpin sekarang yang dari kebijakan pembangunan infrastruktur yang terbukti infrastruktur mengganggu UMKM adalah benar. Saya melihat kondisi pasar bengkel jauh berbeda dibanding 5 tahun lalu. Dulu bergairah ekonominya sekarang tidak lagi. Sekarang jadi banyak gulung tikar," ungkapnya.
Ia mengaku saat ini kebijakan Jokowi tidak berpihak pada pelaku UMKM karena fokus perhatiannya hanya pada start up unicorn. Hal ini ditambah dari pengelolaan berbagai sumber daya alam kepada pihak asing.
"Banyak banyak universitas unggul di Sumut, ribuan hasil penelitian mahasiswa, tapi masih saja resources pengelolaan sumber daya alam diserahkan ke bangsa asing," pungkasnya.
Atas kondisi ini menurutnya, kalangan pengusaha hingga kalangan UMKM harus bergerak untuk mengubah keadaan. Salah satunya dengan mengganti pemimpin yang kebijakannya tidak berpihak krpada masyarakat.
Pengusaha Nasional Erwin Aksa mengatakan masuknya nama Gatot Nurmantyo dan Dahlan Iskan dalam barisan pendukung Prabowo-Sandi menambah energi untuk memastikan kemenangan pasangan capres dan cawapres nomor 02 tersebut. Hal ini disampaikannya saat berbicara pada Silaturahmi dan Diskusi 'Kompleksitas Permasalahan Dunia Usaha, Stabilitas Harga, Keberpihakan dan Keamanan Berwirausaha' yang digelar oleh Aliansi Pengusaha Nasional di Cafe Potret, Jalan Wahid Hasyim, Medan, Jumat (12/4/2019).
"Dahlan Iskan sudah menyatakan mendukung Prabowo-Sandi karena Jokowi nggak becus nangani perekonomian Indonesia," katanya dalam teleconference dengan kaum millenial yang menghadiri acara tersebut.
Aksa menegaskan jaringan pengusaha di Sumatera Utara harus berperan serta untuk memenangkan pasangan 02 karena memiliki konsep yang lebih jelas dalam memajukan perekonomian. Dalam hal ini ia mengimbau agar para pengusaha di Sumatera Utara menjaga suara pada 17 April 2019.
"Mari kita kawal TPS mulai dari awal hingga akhir," ujarnya.
Hal yang sama disampaikan Ketua Umum Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Sumatera Utara, Syahrul Akbar. Menurutnya jajaran pengusaha di Sumatera Utara harus berjuang untuk melawan berbagai kebijakan yang tidak berpihak kepada kalangan pengusaha baik pengusaha besar maupun UMKM. Saat ini menurutnya kondisi perekonomian sangat terpuruk yang juga menjadi efek dari pembangunan infrastruktur yang tidak memperhatikan sumber pendanaan.
"Saya menyoroti kebijakan pemimpin sekarang yang dari kebijakan pembangunan infrastruktur yang terbukti infrastruktur mengganggu UMKM adalah benar. Saya melihat kondisi pasar bengkel jauh berbeda dibanding 5 tahun lalu. Dulu bergairah ekonominya sekarang tidak lagi. Sekarang jadi banyak gulung tikar," ungkapnya.
Ia mengaku saat ini kebijakan Jokowi tidak berpihak pada pelaku UMKM karena fokus perhatiannya hanya pada start up unicorn. Hal ini ditambah dari pengelolaan berbagai sumber daya alam kepada pihak asing.
"Banyak banyak universitas unggul di Sumut, ribuan hasil penelitian mahasiswa, tapi masih saja resources pengelolaan sumber daya alam diserahkan ke bangsa asing," pungkasnya.
Atas kondisi ini menurutnya, kalangan pengusaha hingga kalangan UMKM harus bergerak untuk mengubah keadaan. Salah satunya dengan mengganti pemimpin yang kebijakannya tidak berpihak krpada masyarakat.