Kerjasama dalam bidang energi terbarukan dan bidang kesehatan sangat potensial untuk dijalin dengan Republik Korea.
Sektor ini sangat tepat mengingat Korea merupakan salah satu negara yang sangat intens melakukan berbagai penelitian dan pengembangan untuk menciptakan sumber energi ramah lingkungan.
Hal ini disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir saat menjadi pembicara kunci dalam webinar internasional bertema "Indonesia-Korea: Enhancing Special Strategic Partnership and Co-prosperity" yang digelar oleh The Korean Center of RMOL, Selasa (2/11/2021).
“Kita menyadari bahwa Korea salah satu negara yang memiliki budget besar dalam penelitian dan pengembangan di bidang ini,” ujarnya dalam
Webinar yang berlangsung secara hybrid dari Rumah Djan, Jalan Talang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/11).
Selain dalam bidang energi terbarukan, Erick juga menginginkan kerjasama dengan Korea dalam bidang kesehatan dan farmasi. Hal itu dilakukan agar Indonesia mampu mandiri dalam memproduksi obat-obatan dan yang terkait dengan farmasi.
"Oleh karena itu, kita membuka untuk berkolaborasi oleh Korea dalam hal Farmasi untuk menguatkan farmasi domestik yang independen. Termasuk pengembangan vaksin yang menggunakan platform baru, dan biosimiliar,” ucapnya.
Tidak cukup sampai di situ, Erick menjelaskan bahwa Indonesia akan bekerjasama dengan Korea Selatan dalam hal produk herbal untuk kesehatan, demi kebutuhan farmasi dalam negeri.
"Kita juga membangkitkan dunia kesehatan dan kita ingin mengundang Korea sebagai kemitraan khusus agar menjadi kenyataan,” tutupnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved