Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sudah membaik hingga kini masih terus dibayang-bayangi resesi, tingginya inflasi dan pengangguran.
Kondisi ini membawa tantangan tesendiri terlebih menjelang kontestasi Pemilu 2024.
Ketua Dewan Pembina Relawan Muda Airlangga (RMA) Khalid Zabidi menilai bahwa ancaman krisis ekonomi akibat persoalan geopolitik akan terus meningkat di masa mendatang, baik di skala global dan regional. Khalid Zabidi yang juga pengurus pusat JMSI ini menyatakan ditengah suasana dunia penuh tantangan berat ini, Indonesia harus mengambil momentum pemilu 2024 untuk memilih pimpinan nasional yang mumpuni untuk dapat menghadapi dan mengatasi tantangan krisis ekonomi tersebut.
"Diperlukan pemimpin-pemimpin nasional yang tangguh khususnya dalam menghadapi dan mengatasi tantangan krisis perekonomian global akibat krisis geopolitik dunia," terang Khalid yang juga adalah aktivis 1998 dari ITB.
3 tantangan besar krisis ekonomi di depan kita adalah, pertama, ancaman pertumbuhan ekonomi negatif, kedua, kelangkaan dan kenaikan harga-harga bahan pokok khususnya pangan, dan ketiga, investasi untuk membangun dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.
"3 tantangan berat krisis ekonomi ini memerlukan orang yang memahami dan punya pengalaman panjang terkait pengelolaan perekonomian negara, atas dasar hal tersebut kami memandang Airlangga Hartarto tokoh yang tepat untuk memimpin Indonesia ke depan," lanjut Khalid yang juga adalah Pengurus Pusat LPM RI.
Ketika ditanya siapa pasangan yang tepat untuk mendampingi Airlangga Hartarto pada kontestasi pilpres 2024 mendatang, ia menyebut nama Erick Tohir sebagai sosok yang tepat.
"Airlangga Hartarto seorang ekonom yang teknokratis membuat kebijakan strategis perekonomian bangsa, diperlukan pendamping yang punya pengalaman membangun dan mengembangkan perekonomian sektor riil di bidang korporasi maupun UMKM, Erick Tohir Menteri BUMN saya pikir cocok dan layak jadi cawapres Airlangga Hartarto," tutup Khalid Zabidi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved