Pakar komunikasi politik, Emrus Sihombing menilai masyarakat Indonesia sedang terjebak dengan popularitas sosok yang dianggap layak untuk menjadi pemimpin.
Padahal menurutnya, popularitas hanya persoalan sesaat yang dapat dilakukan dengan berbagai upaya publikasi.
Berkaitan dengan pemilu 2024, ia berharap tidak sekedar popularitas namun publik juga jeli dalam melihat kualitas dari sosok yang dianggapnya layak untuk menjadi pemimpin.
"Makanya saya katakan tadi, agar masyarakat dan kita semuanya jangan mudah terjebak dengan wacana pemimpin (capres 2024) dengan hanya popularitas dan elektabilitas, melainkan pemimpin yang berkualitas agar supaya kita jangan lagi terjebak lima tahun kedepan,” katanya, Rabu (12/10/2022).
Emrus menjelaskan, popularitas beberapa sosok yang saat ini dianggap mumpuni untuk menjadi calon presiden tidak terlepas dari narasi-narasi yang dibangun. Ironisnya kata Emrus hal ini dilakukan dengan tidak seimbang, dimana narasi yang dibangun hanya bersifat positif dari seseorang saja. Hal ini membuat masyarakat tidak dapat memberikan penilaian secara utuh mengenai sosok calon pemimpin.
“Hal ini yang membuat masyarakat kerap terjebak. Kita berharap untuk Pemilu 2024, kita tidak terjebak dengan narasi yang hanya untuk kepentingan popularitas saja.
Lantas bagaimana menentukan sosok calon pemimpin yang berkualitas. Hal ini menurutnya perlu dilihat dari kebiasaan tokoh yang tidak mengedepankan wacana di ruang publik, namun mengimplementasikan kinerjanya dalam bentuk karya.
“Maka siapa itu pemimpin yang berkualitas itu? menurut saya adalah pemimpin yang tidak begitu tertarik dengan wacana-wacana di ruang publik, tetapi mereka bekerja dan menunjukan karya yang sangat luar biasa untuk bangsa dan negara,” pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved