Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengaku terkejut saat menikmati kopi di Kota Paris, Prancis beberapa waktu lalu.
- LDR Di Bawah 95%, Posisi Likuiditas Bank BTN Sangat Kuat
- Gubernur Edy Minta Dampingan Aparat Untuk Salurkan Bansos
- Hilirisasi Produk Pertanian Akan Pacu Pertumbuhan Ekonomi
Baca Juga
Di kota tersebut ia memesan kopi yang tertulis ‘Kopi Lintong’ karena ingin merasakan kopi asli dari Sumatera Utara.
Akan tetapi ia kecewa, saat bertanya kepada sang barista ternyata mereka mengaku mendapatkan kopi tersebut dari Thailand, bukan Indonesia. Ini menurutnya terjadi karena Indonesia masih tertinggal dalam membranding produk asli yang di luar negeri menjadi primadona.
Hal ini diceritakannya saat menghadiri pelantikan pengurus Dewan Kopi Indonesia (Dekopi) Perwakilan Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Selasa (28/6). Branding yang tepat menurutnya akan memperluas pasar dan menjaga eksistensi kopi Sumut di dunia internasional.
“Saya pernah minum kopi di Paris, di situ tertulis kopi Lintong, tetapi ketika saya mengobrol dengan pengelolanya katanya kopi itu dari Thailand. Saya kecewa dan coba jelaskan, tetapi dia mendapat kopi itu memang dari Thailand. Itulah pentingnya branding,” kata Edy Rahmayadi, yang hadir bersama Ketua TP PKK Nawal Lubis.
Bukan hanya soal branding, Edy Rahmayadi juga berharap para pegiat kopi di Sumut bersatu dan berkolaborasi. Dengan begitu, kopi di setiap daerah diharapkan bisa bersama-sama maju dan terus berkembang.
“Kita ada kopi Lintong, Karo, Sipirok, Mandailing, Sidikalang dan lainnya, dan tidak ada yang meragukan kopi kita. Saya berharap ada nama Sumut disematkan di masing-masing kopi tersebut atau bagaimana yang mencirikan kopi tersebut semuanya dari Sumut. Kita akan coba bahas itu,” tambah Edy Rahmayadi.
Edy Rahmayadi juga menyempatkan diri menjajal berbagai jenis kopi yang disediakan panitia pelantikan di lokasi acara. Dia mencoba V60 bahkan sempat meminta kepada barista untuk ditambah. “Luar biasa rasanya, pantas kopi-kopi kita banyak disukai,” ungkap Edy Rahmayadi.
Sementara itu, Ketua Dekopi Perwakilan Sumut Ujiana Sianturi yang baru saja dilantik mengatakan saat ini terjadi penurunan ekspor kopi karena dampak pandemi. Karena itu, dia bersama pengurus termasuk Andre Ariza (Sekretaris) dan Bendahara Sri Wulandari membuat tiga program utama selama periode kepengurusan mereka 2021-2025.
“Untuk jangka pendek kita akan berupaya menerapkan resi gudang, jangka menengah membuat plaza kopi terbesar di Asia Tenggara dan jangka panjang menerapkan sertifikasi pedagang yang berkeadilan untuk kesejahteraan petani,” kata Ujiana.
Pengurus Dekopi Perwakilan Sumut dilantik langsung Ketua Umum Dewan Kopi Rusman Heriawan. Acara pelantikan juga dihadiri Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Brutu, instansi terkait dari Kementerian Pertanian dan BPJS Ketenagakerjaan.
- Edy Rahmayadi Pimpin Timnas AMIN di Sumut, Rahudman Yakin Kemenangan Besar
- GBK Sambut Baik Penunjukkan Edy Rahmayadi sebagai Ketua Tim Pemenangan AMIN Sumut
- Sempat Terkepung Dua Jam, Edy Rahmayadi Pasang Badan Kawal Kepulangan Pemain PSMS Medan dari Stadion