Efek dari pengaruh politik uang masih sangat sulit untuk dihapuskan dari masyarakat. Namun demikian, embrio mengenai penolakan terhadap praktik politik yang dilarang tersebut sudah mulai bermunculan.

Demikian disampaikan Akademisi Universitas Sumatera Utara (USU) Edy Ikhsan.

\"Sudah mulai muncul embrio di sejumlah kelompok. Ditandai dengan munculnya gerakan menolak politik uang di kalangan milenial,\" katanya kepada kantor berita politik RMOLSumut, Sabtu (7/12).

Edy Ikhsan mengatakan untuk menghasilkan pemilu yang berkualitas, upaya untuk terus menumbuhkan embrio-embrio penolakan terhadap politik uang harus terus dilakukan. Pendekatan dengan memberikan \'pencerdasan\' politik menjadi hal yang harus terus dilakukan secara massif baik oleh masyarakat, partai politik hingga pihak penyelenggara pemilu.

\"Membutuhkan jalan yang panjang. Namun itulah upaya untuk menemukan kualitas pemilu yang baik yakni dengan meningkatkan kualitas pemilih yang cerdas,\" pungkasnya.[R]

" itemprop="description"/> Efek dari pengaruh politik uang masih sangat sulit untuk dihapuskan dari masyarakat. Namun demikian, embrio mengenai penolakan terhadap praktik politik yang dilarang tersebut sudah mulai bermunculan.

Demikian disampaikan Akademisi Universitas Sumatera Utara (USU) Edy Ikhsan.

\"Sudah mulai muncul embrio di sejumlah kelompok. Ditandai dengan munculnya gerakan menolak politik uang di kalangan milenial,\" katanya kepada kantor berita politik RMOLSumut, Sabtu (7/12).

\"Membutuhkan jalan yang panjang. Namun itulah upaya untuk menemukan kualitas pemilu yang baik yakni dengan meningkatkan kualitas pemilih yang cerdas,\" pungkasnya.[R]

"/> Efek dari pengaruh politik uang masih sangat sulit untuk dihapuskan dari masyarakat. Namun demikian, embrio mengenai penolakan terhadap praktik politik yang dilarang tersebut sudah mulai bermunculan.

Demikian disampaikan Akademisi Universitas Sumatera Utara (USU) Edy Ikhsan.

\"Sudah mulai muncul embrio di sejumlah kelompok. Ditandai dengan munculnya gerakan menolak politik uang di kalangan milenial,\" katanya kepada kantor berita politik RMOLSumut, Sabtu (7/12).

\"Membutuhkan jalan yang panjang. Namun itulah upaya untuk menemukan kualitas pemilu yang baik yakni dengan meningkatkan kualitas pemilih yang cerdas,\" pungkasnya.[R]

"/>

Edy Ikhsan: Butuh Waktu, Namun Embrio Penolakan Politik Uang Sudah Muncul Di Masyarakat

Laporan : Jonris Purba

Sabtu, 7 Desember 2019 | 09:00

Efek dari pengaruh politik uang masih sangat sulit untuk dihapuskan dari masyarakat. Namun demikian, embrio mengenai penolakan terhadap praktik politik yang dilarang tersebut sudah mulai bermunculan.

Demikian disampaikan Akademisi Universitas Sumatera Utara (USU) Edy Ikhsan.

"Sudah mulai muncul embrio di sejumlah kelompok. Ditandai dengan munculnya gerakan menolak politik uang di kalangan milenial," katanya kepada kantor berita politik RMOLSumut, Sabtu (7/12).

Edy Ikhsan mengatakan untuk menghasilkan pemilu yang berkualitas, upaya untuk terus menumbuhkan embrio-embrio penolakan terhadap politik uang harus terus dilakukan. Pendekatan dengan memberikan 'pencerdasan' politik menjadi hal yang harus terus dilakukan secara massif baik oleh masyarakat, partai politik hingga pihak penyelenggara pemilu.

"Membutuhkan jalan yang panjang. Namun itulah upaya untuk menemukan kualitas pemilu yang baik yakni dengan meningkatkan kualitas pemilih yang cerdas," pungkasnya.[R]

Efek dari pengaruh politik uang masih sangat sulit untuk dihapuskan dari masyarakat. Namun demikian, embrio mengenai penolakan terhadap praktik politik yang dilarang tersebut sudah mulai bermunculan.

Demikian disampaikan Akademisi Universitas Sumatera Utara (USU) Edy Ikhsan.

"Sudah mulai muncul embrio di sejumlah kelompok. Ditandai dengan munculnya gerakan menolak politik uang di kalangan milenial," katanya kepada kantor berita politik RMOLSumut, Sabtu (7/12).

Edy Ikhsan mengatakan untuk menghasilkan pemilu yang berkualitas, upaya untuk terus menumbuhkan embrio-embrio penolakan terhadap politik uang harus terus dilakukan. Pendekatan dengan memberikan 'pencerdasan' politik menjadi hal yang harus terus dilakukan secara massif baik oleh masyarakat, partai politik hingga pihak penyelenggara pemilu.

"Membutuhkan jalan yang panjang. Namun itulah upaya untuk menemukan kualitas pemilu yang baik yakni dengan meningkatkan kualitas pemilih yang cerdas," pungkasnya.