Abdul Gani menjelaskan, berlanjutnya pembangunan PLTA Batangtoru tersebut merupakan keinginan dari seluruh masyarakat yang ada di Simarboru. Sebab, pembangunan ini mereka yakini akan meningkatkan taraf hidup mereka. Akan tetapi gugatan dari Walhi Sumatera Utara atas pembangunan proyek tersebut dengan alasan merusak ekosistem sempat membuat mereka khawatir akan kelanjutannya.
\"Makanya kemarin kan sudah ditolak PTUN Medan gugatan mereka (Walhi), itu yang kita sampaikan juga kepada pihak Bank Of China,\" ujarnya.
Secara khusus masyarakat Simarboru menurut Abdul Gani merasa tidak ada lagi hal yang patut dipersoalkan atas proyek tersebut. Sebab, dari jalur hukum hal ini sudah dianggap sesuai prosedur yang berlaku. Dengan demikian, kelompok-kelompok yang menginginkan proyek tersebut dihentikan agar segera berfikir ulang.
\"Kami minta tidak ada lagi yang memprotes pembangunan itu, andai nanti ada yang lain yang protes-protes, nanti masyarakat yang akan hadapi,\" pungkasnya.
Dalam aksi damai ini 5 orang perwakilan pengunjuk rasa sempat diterima oleh pihak Bank of China untuk menyampaikan dukungan mereka didalam gedung. Usai diterima massa langsung membubarkan diri. " itemprop="description"/>
Abdul Gani menjelaskan, berlanjutnya pembangunan PLTA Batangtoru tersebut merupakan keinginan dari seluruh masyarakat yang ada di Simarboru. Sebab, pembangunan ini mereka yakini akan meningkatkan taraf hidup mereka. Akan tetapi gugatan dari Walhi Sumatera Utara atas pembangunan proyek tersebut dengan alasan merusak ekosistem sempat membuat mereka khawatir akan kelanjutannya.
\"Makanya kemarin kan sudah ditolak PTUN Medan gugatan mereka (Walhi), itu yang kita sampaikan juga kepada pihak Bank Of China,\" ujarnya.
Secara khusus masyarakat Simarboru menurut Abdul Gani merasa tidak ada lagi hal yang patut dipersoalkan atas proyek tersebut. Sebab, dari jalur hukum hal ini sudah dianggap sesuai prosedur yang berlaku. Dengan demikian, kelompok-kelompok yang menginginkan proyek tersebut dihentikan agar segera berfikir ulang.
\"Kami minta tidak ada lagi yang memprotes pembangunan itu, andai nanti ada yang lain yang protes-protes, nanti masyarakat yang akan hadapi,\" pungkasnya.
Dalam aksi damai ini 5 orang perwakilan pengunjuk rasa sempat diterima oleh pihak Bank of China untuk menyampaikan dukungan mereka didalam gedung. Usai diterima massa langsung membubarkan diri. "/>
Abdul Gani menjelaskan, berlanjutnya pembangunan PLTA Batangtoru tersebut merupakan keinginan dari seluruh masyarakat yang ada di Simarboru. Sebab, pembangunan ini mereka yakini akan meningkatkan taraf hidup mereka. Akan tetapi gugatan dari Walhi Sumatera Utara atas pembangunan proyek tersebut dengan alasan merusak ekosistem sempat membuat mereka khawatir akan kelanjutannya.
\"Makanya kemarin kan sudah ditolak PTUN Medan gugatan mereka (Walhi), itu yang kita sampaikan juga kepada pihak Bank Of China,\" ujarnya.
Secara khusus masyarakat Simarboru menurut Abdul Gani merasa tidak ada lagi hal yang patut dipersoalkan atas proyek tersebut. Sebab, dari jalur hukum hal ini sudah dianggap sesuai prosedur yang berlaku. Dengan demikian, kelompok-kelompok yang menginginkan proyek tersebut dihentikan agar segera berfikir ulang.
\"Kami minta tidak ada lagi yang memprotes pembangunan itu, andai nanti ada yang lain yang protes-protes, nanti masyarakat yang akan hadapi,\" pungkasnya.
Dalam aksi damai ini 5 orang perwakilan pengunjuk rasa sempat diterima oleh pihak Bank of China untuk menyampaikan dukungan mereka didalam gedung. Usai diterima massa langsung membubarkan diri. "/>
Ratusan warga yang berasal dari tiga kecamatan di Tapanuli Selatan yakni Kecamatan Sipirok, Marancar dan Batangtoru (Simarboru) melakukan aksi damai ke Bank of China, di Jalan Raden Saleh, Medan, Selasa (5/3/2019). Aksi ini mereka lakukan untuk mendukung kebijakan dari bank tersebut dalam mendanai proyek pembangunan PLTA Batangtoru yang kini sedang berproses.
Dalam aksinya mereka meneriakkan dukungan kepada bank milik pemerintah China tersebut untuk tetap menjalankan komitmen kerjasama dengan pemerintah Republik Indonesia dalam menyelesaikan proyek pembangkit listrik berkapasitas 510 MW tersebut.
"Kami menekankan kepada Bank of China agar tetap melaksanakan kerjasama, jangan persulit pendanaan proyek tersebut," kata koordinator aksi Abdul Gani Batubara.
Abdul Gani menjelaskan, berlanjutnya pembangunan PLTA Batangtoru tersebut merupakan keinginan dari seluruh masyarakat yang ada di Simarboru. Sebab, pembangunan ini mereka yakini akan meningkatkan taraf hidup mereka. Akan tetapi gugatan dari Walhi Sumatera Utara atas pembangunan proyek tersebut dengan alasan merusak ekosistem sempat membuat mereka khawatir akan kelanjutannya.
"Makanya kemarin kan sudah ditolak PTUN Medan gugatan mereka (Walhi), itu yang kita sampaikan juga kepada pihak Bank Of China," ujarnya.
Secara khusus masyarakat Simarboru menurut Abdul Gani merasa tidak ada lagi hal yang patut dipersoalkan atas proyek tersebut. Sebab, dari jalur hukum hal ini sudah dianggap sesuai prosedur yang berlaku. Dengan demikian, kelompok-kelompok yang menginginkan proyek tersebut dihentikan agar segera berfikir ulang.
"Kami minta tidak ada lagi yang memprotes pembangunan itu, andai nanti ada yang lain yang protes-protes, nanti masyarakat yang akan hadapi," pungkasnya.
Dalam aksi damai ini 5 orang perwakilan pengunjuk rasa sempat diterima oleh pihak Bank of China untuk menyampaikan dukungan mereka didalam gedung. Usai diterima massa langsung membubarkan diri.
Ratusan warga yang berasal dari tiga kecamatan di Tapanuli Selatan yakni Kecamatan Sipirok, Marancar dan Batangtoru (Simarboru) melakukan aksi damai ke Bank of China, di Jalan Raden Saleh, Medan, Selasa (5/3/2019). Aksi ini mereka lakukan untuk mendukung kebijakan dari bank tersebut dalam mendanai proyek pembangunan PLTA Batangtoru yang kini sedang berproses.
Dalam aksinya mereka meneriakkan dukungan kepada bank milik pemerintah China tersebut untuk tetap menjalankan komitmen kerjasama dengan pemerintah Republik Indonesia dalam menyelesaikan proyek pembangkit listrik berkapasitas 510 MW tersebut.
"Kami menekankan kepada Bank of China agar tetap melaksanakan kerjasama, jangan persulit pendanaan proyek tersebut," kata koordinator aksi Abdul Gani Batubara.
Abdul Gani menjelaskan, berlanjutnya pembangunan PLTA Batangtoru tersebut merupakan keinginan dari seluruh masyarakat yang ada di Simarboru. Sebab, pembangunan ini mereka yakini akan meningkatkan taraf hidup mereka. Akan tetapi gugatan dari Walhi Sumatera Utara atas pembangunan proyek tersebut dengan alasan merusak ekosistem sempat membuat mereka khawatir akan kelanjutannya.
"Makanya kemarin kan sudah ditolak PTUN Medan gugatan mereka (Walhi), itu yang kita sampaikan juga kepada pihak Bank Of China," ujarnya.
Secara khusus masyarakat Simarboru menurut Abdul Gani merasa tidak ada lagi hal yang patut dipersoalkan atas proyek tersebut. Sebab, dari jalur hukum hal ini sudah dianggap sesuai prosedur yang berlaku. Dengan demikian, kelompok-kelompok yang menginginkan proyek tersebut dihentikan agar segera berfikir ulang.
"Kami minta tidak ada lagi yang memprotes pembangunan itu, andai nanti ada yang lain yang protes-protes, nanti masyarakat yang akan hadapi," pungkasnya.
Dalam aksi damai ini 5 orang perwakilan pengunjuk rasa sempat diterima oleh pihak Bank of China untuk menyampaikan dukungan mereka didalam gedung. Usai diterima massa langsung membubarkan diri.