Fenomena hoax yang diproduksi pada era berkembangnya media sosial belakangan ini kerap memunculkan potensi perpecahan umat Islam.
Beberapa isu sensitif yang disebarkan dengan menggunakan narasi keagamaan kerap dipelintir sehingga memunculkan pihak-pihak yang kecewa di internal kalangan Islam itu sendiri.
Demikian disampaikan Duta Besar RI di Spanyol, DR Muhammad Najib dalam diskusi bertema 'Dari Spanyol Menata Diaspora Muslim Indonesia' yang digelar secara virtual oleh Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (21/12/2021).
"Yang berbahaya adalah menggunakan narasi keagamaan, mengutip hadis dan ayat Alquran namun dipelintir sehingga memunculkan kekecewaan di kalangan umat Islam, kemarahan hingga perkelahian dan percekcokan," kata Muhammad Najib.
Saat ini kata Najib, bentuk-bentuk kekecewaan dan kemarahan ini masih didominasi dalam bentuk luapan kata-kata. Akan tetapi menurutnya belakangan ini ini semakin mengkhawatirkan dapat berdampak menjadi benturan fisik.
"Di Timur Tengah hal seperti ini sudah ada yang berujung pada penggunaan senjata. Ini yang saya sebutkan sebagai bentuk bencana," ungkapnya.
Kondisi ini menurut Najib harus disudahi dengan upaya bersama dari seluruh elemen bangsa terutama umat Islam itu sendiri terutama kalangan Diaspora Islam.
"Kita tidak boleh berdiam, diam bukan pilihan. Jika diam, maka perpecahan-perpecahan yang terjadi di Timur Tengah dapat merembet hingga ke tanah air," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved