Musyawarah Kota (Muskot) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Medan digelar oleh dua versi yang berbeda hari ini, Jumat (19/3).
Muskot tersebut digelar di Regale Convention Center, Jalan Adam Malik Medan oleh panitia yang dibentuk oleh PBSI Kota Medan, namun Muskot yang juga menamakan PBSI Kota Medan digelar di Aula Serba Guna PBSI Sumatera Utara, Jalan Willem Iskandar.
Penyelenggaraan acara yang sama pada dua lokasi berbeda ini mengundang keprihatinan dari para pecinta olah raga badminton di Sumatera Utara yang tergabung dalam Badminton Lovers Club (BLC).
"Kita menyayangkan kedua kubu tidak dapat duduk bersama untuk menyatukan penyelenggaraan Muskot PBSI Medan. Ini berpotensi membuat dua versi kepengurusan yang pada akhirnya akan memicu konflik kepengurusan dan itu akan berpengaruh pada pembinaan atlet dan prestasi mereka," kata Ketua BLC Sumut, Muliadi.
Muladi mengaku sebagai pecinta olahraga Badminton, BLC hanya mampu memberikan sumbangsih saran dengan harapan prestasi olahraga Badminton Kota Medan dapat terus meningkat. Sedangkan mengenai potensi munculnya dua kepengurusan sama sekali tidak menjadi ranah yang mereka urusi.
"Tadi pagi saya hadir melihat pembukaan Muskot versi Pengkot PBSI Medan di Regale, lantas kemudian saya meninggalkan lokasi itu dan menghadiri pembukaan Muskot versi PBSI Sumut. Saya kira ada beberapa poin pada AD/ART yang membuat masing-masing dapat mengklaim legalitas mereka. Tapi ini kan kembali kita sampaikan bahwa efeknya tetap akan berimbas kepada pembinaan atlet dan prestasi Badminton Kota Medan," ungkapnya.
Meski hampir dipastikan memicu dua kubu kepengurusan, namun Muliadi berharap pasca Muskot ini dua kubu dapat duduk bersama dan mencari solusi atas kondisi yang ada. Semangatnya menurut Muliadi yang juga sosok senior pada kalangan pengurus olahraga Badminton di Sumatera Utara ini hanya satu yakni agar prestasi Badminton tidak terganggu dengan hal-hal yang berbau dualisme kepengurusan.
"Kami dari BLC Sumut meminta kepada klub-klub yang ada di Medan jangan terlibat dalam konflik antar pengurus. Kita konsentrasi saja dengan klub dan pembinaan atlit kita saja, sehingga atlit dan para orang tua atlit tidak dirugikan," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved