Atas kebijakan ini, mereka meminta agar Gubernur Sumatera Utara juga turun tangan menyelesaikan persoalan tersebut. Apalagi mereka menilai perusahaan tersebut sampai saat ini tidak memiliki izin usaha di bidang transportasi.

\"Bubarkan PT TPI,\" teriak mereka.

Para pengunjuk rasa ini tiba di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara sekitar pukul 10.00 WIB. Jumlah mereka terus bertambah karena rekan-rekan mereka dari berbagai lokasi juga terus berdatangan." itemprop="description"/>
Atas kebijakan ini, mereka meminta agar Gubernur Sumatera Utara juga turun tangan menyelesaikan persoalan tersebut. Apalagi mereka menilai perusahaan tersebut sampai saat ini tidak memiliki izin usaha di bidang transportasi.

\"Bubarkan PT TPI,\" teriak mereka.

Para pengunjuk rasa ini tiba di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara sekitar pukul 10.00 WIB. Jumlah mereka terus bertambah karena rekan-rekan mereka dari berbagai lokasi juga terus berdatangan."/>
Atas kebijakan ini, mereka meminta agar Gubernur Sumatera Utara juga turun tangan menyelesaikan persoalan tersebut. Apalagi mereka menilai perusahaan tersebut sampai saat ini tidak memiliki izin usaha di bidang transportasi.

\"Bubarkan PT TPI,\" teriak mereka.

Para pengunjuk rasa ini tiba di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara sekitar pukul 10.00 WIB. Jumlah mereka terus bertambah karena rekan-rekan mereka dari berbagai lokasi juga terus berdatangan."/>

Driver Angkutan Online Geruduk Kantor Gubernur

Laporan : Admin RMOLSUMUT

Senin, 11 Februari 2019 | 04:10

Ratusan driver angkutan online Grab melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor Gubernur Sumatera Utara, di Jalan Diponegoro, Medan, Senin (11/2/2019). Aksi ini ini mereka lakukan untuk memprotes munculnya PT. Teknologi Pengangkutan Indonesia (TPI) yang menurut mereka memicu kekisruhan di internal driver Grab.

Pimpinan aksi Rahmat Kristian dala orasinya mengatakan saat ini para pengemudi Grab individu yang tak tergabung di TPI kesulitan mendapat orderan karena manajemen Grab lebih memprioritaskan memberikan orderan yang masuk kepada pengemudi dari TPI.

"Kami telah didiskriminasi oleh Grab," katanya.

Atas kebijakan ini, mereka meminta agar Gubernur Sumatera Utara juga turun tangan menyelesaikan persoalan tersebut. Apalagi mereka menilai perusahaan tersebut sampai saat ini tidak memiliki izin usaha di bidang transportasi.

"Bubarkan PT TPI," teriak mereka.

Para pengunjuk rasa ini tiba di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara sekitar pukul 10.00 WIB. Jumlah mereka terus bertambah karena rekan-rekan mereka dari berbagai lokasi juga terus berdatangan.