Moderatnya Jokowi membangun Politik Demokrasi Indonesia.Tak ada permusuhan yg Abadi, Demi Indonesia Satu, Perbedaan Itu mencairkan Sekat sekat Permusuhan Yang berkepanjangan dan bisa menerima perbedaan dan bisa berjuang bersama bersatu dalam Harmoni perbedaan Politik. Begitu seru dan hebatnya pertarungan Pilpres 2019, berbagai intrik, reaksi dan korban berjatuhan,sangat tajam persentuhan garis pemisah antara Jokowi dan Prabowo saat itu. Begitu Pilpres usai MK pun putuskan Jokowi Makruf Amien pun Sah sebagai Presiden RI dan Wapres RI. Siapa yg menduga dan menyangka disaat lukà masih mengangah dan hiruk pikuk politik masih mengeras.Kabinet Indonesia Maju pun diumumkan, Prabowo dan Eddy Prabowo dari Gerindra yg notabene lawan politik di Pilpres 2019 masuk dalam Kabinet sebagai menteri Pertahanan dan menteri Perikanan dan kelautan. Banyak yg tergangah, terpelongoh dan berbagai kegalauan pun muncul baik dari para pendukung kedua kubu, ada yg setuju dan ada yg tidak, sikap pro kontra itupun muncul sesaat aja termasuk dilingkungan parpol koalisi pemerintahan. Hari ini Indonesia memperingati 75 tahun kemerdekaan Muncul lagi penghargaan yang diberikan Negara kepada dua tokoh oposisi kritis dalam mengomentari kebijakan Negara termasuk tingkah laku Presiden Jokowi ikut di nyinyiri mereka Berdua,yaitu Fadli Zon dan Fahri Hamzah.Diberi Bintang Mahaputra oleh Negara. Berbagai sikap pro kontra pun menari nari diberbagai media sosial,bahkan ada yg mengatakan kasihan sekali Deni Siregar,Abu Janda dan Ade Armando kritis tapi Negara tidak perduli dengan Mereka.Hahahaaa.... Kita pun belum tahu apa langkah Jokowi selanjutnya, sebelumnya dengar kabar menteri dilarang keluar kota sampai tanggal 22 Agustus 2020,menguat desas desus akan terjadi Reshuffle kabinet Indonesia Maju.Banyak juga desakan satu tokoh kritis lainnya yang juga pernah jadi Menteri didesak berbagai elemen masyarakat untuk kembali masuk kabinet hasil Reshuffle dialah Rizal Ramli,adalagi Sandiaga Uno yang juga digiring atas nama membantu Indonesia dalam situasi sulit untuk masuk kedalam kabinet Jokowi. Belum Lagi Zulkifli Hassan Ketum PAN juga kearah koalisi Jokowi tergambar dukungan PAN untuk Gibran calon walikota Solo dan Bobby Nasution untuk walikota Medan. Yang Jelas parpol koalisi sebelumnya akan kepanasan karena akan ada yang bertambah dan akan ada yang berkurang,insyaallah tidak ada yang hilang. Belum lagi Hasil deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia(KAMI) yang kan mendeklerasikan diri di tugu Proklamasi Jakarta 18 Agustus 2020,persiapan matang pun sdh dikondisikan oleh prof.Dr.Din Syamsuddin,Gatot Nurmantiyo dkk. Kita tunggu Respon Presiden Jokowi yang kelihatannya semakin piawai memainkan bidak caturnya dalam mencermati langkah lawan lawannya. Yang Jelas yang mau membangun Indonesia bersama sama Ayo Gabung. Presiden RI tetap Bapak Jokowi.jadi teringat motto teh botol sosro makannya boleh apa saja, tapi minumannya tetap teh Botol Sosro. Ada juga Nasehat Agama yg mengatakan, Kalau benci jangan berlebihan, siapa tahu besok jatuh cinta padanya, kalau cinta juga jangan berlebihan siapa tahu besok lusa anda benci sekali pada Dia. Salam Merdeka 75 tahun Indonesia.[R] Oleh : Rafriandi Nasution (Ketua LPKAN Sumut)
Moderatnya Jokowi membangun Politik Demokrasi Indonesia.Tak ada permusuhan yg Abadi, Demi Indonesia Satu, Perbedaan Itu mencairkan Sekat sekat Permusuhan Yang berkepanjangan dan bisa menerima perbedaan dan bisa berjuang bersama bersatu dalam Harmoni perbedaan Politik. Begitu seru dan hebatnya pertarungan Pilpres 2019, berbagai intrik, reaksi dan korban berjatuhan,sangat tajam persentuhan garis pemisah antara Jokowi dan Prabowo saat itu. Begitu Pilpres usai MK pun putuskan Jokowi Makruf Amien pun Sah sebagai Presiden RI dan Wapres RI. Siapa yg menduga dan menyangka disaat lukà masih mengangah dan hiruk pikuk politik masih mengeras.Kabinet Indonesia Maju pun diumumkan, Prabowo dan Eddy Prabowo dari Gerindra yg notabene lawan politik di Pilpres 2019 masuk dalam Kabinet sebagai menteri Pertahanan dan menteri Perikanan dan kelautan. Banyak yg tergangah, terpelongoh dan berbagai kegalauan pun muncul baik dari para pendukung kedua kubu, ada yg setuju dan ada yg tidak, sikap pro kontra itupun muncul sesaat aja termasuk dilingkungan parpol koalisi pemerintahan. Hari ini Indonesia memperingati 75 tahun kemerdekaan Muncul lagi penghargaan yang diberikan Negara kepada dua tokoh oposisi kritis dalam mengomentari kebijakan Negara termasuk tingkah laku Presiden Jokowi ikut di nyinyiri mereka Berdua,yaitu Fadli Zon dan Fahri Hamzah.Diberi Bintang Mahaputra oleh Negara. Berbagai sikap pro kontra pun menari nari diberbagai media sosial,bahkan ada yg mengatakan kasihan sekali Deni Siregar,Abu Janda dan Ade Armando kritis tapi Negara tidak perduli dengan Mereka.Hahahaaa.... Kita pun belum tahu apa langkah Jokowi selanjutnya, sebelumnya dengar kabar menteri dilarang keluar kota sampai tanggal 22 Agustus 2020,menguat desas desus akan terjadi Reshuffle kabinet Indonesia Maju.Banyak juga desakan satu tokoh kritis lainnya yang juga pernah jadi Menteri didesak berbagai elemen masyarakat untuk kembali masuk kabinet hasil Reshuffle dialah Rizal Ramli,adalagi Sandiaga Uno yang juga digiring atas nama membantu Indonesia dalam situasi sulit untuk masuk kedalam kabinet Jokowi. Belum Lagi Zulkifli Hassan Ketum PAN juga kearah koalisi Jokowi tergambar dukungan PAN untuk Gibran calon walikota Solo dan Bobby Nasution untuk walikota Medan. Yang Jelas parpol koalisi sebelumnya akan kepanasan karena akan ada yang bertambah dan akan ada yang berkurang,insyaallah tidak ada yang hilang. Belum lagi Hasil deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia(KAMI) yang kan mendeklerasikan diri di tugu Proklamasi Jakarta 18 Agustus 2020,persiapan matang pun sdh dikondisikan oleh prof.Dr.Din Syamsuddin,Gatot Nurmantiyo dkk. Kita tunggu Respon Presiden Jokowi yang kelihatannya semakin piawai memainkan bidak caturnya dalam mencermati langkah lawan lawannya. Yang Jelas yang mau membangun Indonesia bersama sama Ayo Gabung. Presiden RI tetap Bapak Jokowi.jadi teringat motto teh botol sosro makannya boleh apa saja, tapi minumannya tetap teh Botol Sosro. Ada juga Nasehat Agama yg mengatakan, Kalau benci jangan berlebihan, siapa tahu besok jatuh cinta padanya, kalau cinta juga jangan berlebihan siapa tahu besok lusa anda benci sekali pada Dia. Salam Merdeka 75 tahun Indonesia. Oleh : Rafriandi Nasution (Ketua LPKAN Sumut)© Copyright 2024, All Rights Reserved