Keberadaan para pengemis dengan modus menjadi ‘manusia silver’ maupun badut yang hampir ditemukan pada setiap persimpangan jalan raya di Kot Medan harus disikapi oleh Dinas Sosial.
Penertiban terhadap keberadaan mereka harus dilakukan karena sudah mengganggu kenyamanan.
Demikian dismapaikan anggota Komisi II DPRD Medan Hj Netty Juniati Siregar saat pertemuan dengan Dinas Sosial Kota Medan.
Rapat dipimpin Ketua Komisi II DPRD Medan Sudari didampingi Netty Siregar (Gerindra), Modesta Marpaung (Golkar), Wong Cun Sen (PDIP), Syaiful Ramadhan, Janses Simbolon dan Johannes Hutagalung. Hadir saat rapat Kepala Dinsos Khoiruddin Rangkuti bersama Fahrul Rozi Pane dan Rati Utami.
"Pak Kadis, tolong lah itu ditertibkan dan dilakukan pembinaan, jangan ada kesan pembiaran. Miris kita melihatnya, malu kita warga kita dibiarkan begitu saja," ujar Netty.
Disampaikan Netty, keberadaan gepeng sungguh mengkuatirkan, dengan anak perempuan dibawah umur. "Takut juga kita terjadi pergaulan bebas dan tindak kejahatan lainnya," sebut Netty.
Sama halnya dengan keberadaan "manusia silver" dan manusia badut yang kerap menggangu pengguna jalan. "Harapan kita agar ada pembinaan bagi mereka," kata Netty.
Pada kesempatan itu juga, menyahuti saran anggota dewan, Kepala Dinas Sosial Kota Medan Khoiruddin Rangkuti mengatakan, terima kasih atas saran dan masukan yang disampaikan dewan. Khoiruddin pun mengaku akan melakukan penertiban dan pembinaan kepada pengamen di persimpangan jalan.
"Saat ini kita sedang membangun panti sosial. Nantinya, bagi warga yang kita tertibkan akan kita bina di panti sosial. Tahun 2022 ini kita perkirakan pembangunan nya selesai dan tahun 2023 sudah dapat difungsikan," terang Khoiruddin.
© Copyright 2024, All Rights Reserved