DPRD Medan Heran Ramadhan Fair Ditiadakan

DPRD merasa heran dengan kebijakan Pemerintah Kota (Pemko) Medan yang meniadakan kegiatan Ramadan Fair yang sudah menjadi tradisional saat bulan Ramadan.

Alasan meniadakan Ramadan Fair untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau virus COVID-19. Di sisi lain, Pemko Medan justru membuat Kesawan City Walk, yang selalu memicu pelanggaran protokol kesehatan (prokes) karena menimbulkan kerumunan dan banyak pengunjungnya tidak memakai masker.

"Kemarin biasanya, Ramadhan Fair ada, sekarang gak ada, harusnya gak dihilangkan, ditingkatkan. Kalau alasan pandemi kenapa Ramadhan Fair tidak buka, Kesawan buka," sindir Sekretaris Komisi III DPRD Medan, Erwin Siahaan, Senin (26/4/2021).

Seharusnya, kata Erwin, Pemko Medan fokus terhadap kebijakan yang sudah ada dengan cara mengembangkannya. "Kita fokus yang sudah ada, jangan yang tidak ada difokuskan, kita fokus sama yang ada, kita kembangkan dan besarin lagi, nyusul hal lain yang belum ada, yang dianggap bagus baik, itu dikembangkan lagi, dari mana referensinya, dari kita anggota dewan kan bisa, kita punya ide bisa dikolaborasi," terangnya.

"Kita di komisi masing-masing bukan orang tolol, kita punya ide masing-masing, punya program yang ingin dikerjakan sama Pemko Medan, dan itu butuh penggelontoran dana, untuk apa, untuk merebut kembali ekonomi kita, ketika program yang kita canangkan mau dijalankan kan instansi terkait mudah-mudahan PAD bisa meningkat," pungkasnya.

Diberitakan ribuan manusia memadati Kesawan City Walk, Sabtu (24/4/2021) malam. Disaat bersamaan Wali Kota Medan Bobby Nasution, turun langsung meninjau penerapan prokes di Kesawan City Walk. Melalui pengeras suara Bobby meminta pengunjung mematuhi prokes, sayangnya banyak pengunjung yang cuek atas imbauan tersebut.