Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kota Medan harus fokus melakukan perbaikan gizi buruk dan ketersediaan pangan bagi warga Kota Medan.
Hal itu harus dilakukan seiring upaya Pemko Medan melakukan langkah strategis untuk mengurangi angka kemiskinan.
“Pemberian makanan tambahan vitamin sejak bayi harus dilperbanyak dalam pencegahan stunting dan gizi buruk khususnya di Belawan,” sebut Haris Kelana Damanik (foto) saat pembahasan P APBD Pemko Medan Tahun 2021 bersama Kepala Dinas Ketapang Kota Medan Emiliati Lubis di ruang Komisi II gedung dewan, Senin lalu.
Ditambahkan Haris Kelana, Dinas Ketapang harus memperbanyak program pemberian ketahanan pangan bagi warga Kota Medan secara merata. “Khusus daerah Medan Utara, Pemko Medan harus fokus perbaikan kemiskinan di Belawan. Maka itu perlu pemberian makanan tambahan, apalagi karena dampak pandemi Covid 19,” ujar politisi Gerindra itu.
Disampaikan Haris asal politisi daerah pemilihan Medan utara itu, pemberian makanan tambahan secara rutin untuk kesehatan bayi di setiap lingkungan harus diperbanyak. “Anggaran pengadaan kiranya digeser saja ke program ketahanan pangan guna pengendalian gizi buruk dan stunting. Maka di Perubahan 2021 dan R APBD 2022, program itu harus ditambah,” ungkap Haris.
Hendaknya, kegiatan itu harus berjalan di Posyandu setiap saat. Kepala Lingkungan harus bersedia melakukan sosialisasi dan wajib memperhatikan warganya yang perlu mendapat tambahan Vitamin. “Kepling harus peduli mengarahkan warganya yang memiliki anak dan bayi ke Posyandu memeriksa kesehatan dan mendapatkan asupan gizi. Ini dasar kesehatan warga Kota Medan,” timpal Haris.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan Emilia Lubis mengaku sangat berterima kasih atas masukan dewan. Ke depan pihaknya akan melakukan berbagai program dalam upaya pengentasan kemiskinan di Kota Medan.
“Terima kasih pak, masukan sangat berharga sama kami. Untuk kepentingan warga Medan kami siap berbuat maksimal dan tentu dorongan dan masukan wakil rakyat,” sebut Emilia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved