John Sari menjelaskan Prabowo Subianto merupakan negarawan yang selalu mengedepankan kepentingan rakyat Indonesia dalam setiap kegiatan yang dilakukannya. Hal seperti itu juga diyakininya ikut menjadi latar belakang dibalik pertemuan dua negarawan yang bertarung pada momen Pilpres 2019 tersebut.
\"Kami sepenuhnya mendukung pertemuan tersebut sebagai sebuah kebijakan dari Pak Prabowo,\" ujarnya.
Secara khusus bagi kader Gerindra di Kota Medan, John mengaku saat ini mereka masih menunggu arahan politik dari Prabowo pasca pertemuan tersebut. Yang pasti katanya, saat ini Gerindra Kota Medan sudah menganggap bahwa perbedaan politik pada Pilpres 2019 sudah selesai dan kini mereka siap untuk merajut kebersamaan dengan seluruh elemen masyarakat.
\"Hendaknyalah kita bersatu dan bergerak bersama membangun bangsa dan negeri ini,\" ungkapnya.
John tidak memungkiri, arah kebijakan politik Gerindra menjadi hal yang banyak dipertanyakan oleh masyarakat pasca pertemuan tersebut apakah bergabung dengan pemerintah atau tetap ada pada barisan oposisi. Kebijakan ini menurutnya sepenuhnya menjadi hak dari Prabowo Subianto selaku pimpinan tertinggi partai mereka.
\"Itu kita serahkan kepada DPP, namun yang pasti Gerindra akan tetap menjadi partai yang kritis terhadap kebijakan-kebijakan yang tidak pro kepada masyarakat. Tentu kritiknya adalah kritik yang konstruktif, karena itu menjadi tanda bahwa kita peka terhadap kondisi masyarakat Indonesia khususnya di Kota Medan,\" pungkasnya. " itemprop="description"/>
John Sari menjelaskan Prabowo Subianto merupakan negarawan yang selalu mengedepankan kepentingan rakyat Indonesia dalam setiap kegiatan yang dilakukannya. Hal seperti itu juga diyakininya ikut menjadi latar belakang dibalik pertemuan dua negarawan yang bertarung pada momen Pilpres 2019 tersebut.
\"Kami sepenuhnya mendukung pertemuan tersebut sebagai sebuah kebijakan dari Pak Prabowo,\" ujarnya.
Secara khusus bagi kader Gerindra di Kota Medan, John mengaku saat ini mereka masih menunggu arahan politik dari Prabowo pasca pertemuan tersebut. Yang pasti katanya, saat ini Gerindra Kota Medan sudah menganggap bahwa perbedaan politik pada Pilpres 2019 sudah selesai dan kini mereka siap untuk merajut kebersamaan dengan seluruh elemen masyarakat.
\"Hendaknyalah kita bersatu dan bergerak bersama membangun bangsa dan negeri ini,\" ungkapnya.
John tidak memungkiri, arah kebijakan politik Gerindra menjadi hal yang banyak dipertanyakan oleh masyarakat pasca pertemuan tersebut apakah bergabung dengan pemerintah atau tetap ada pada barisan oposisi. Kebijakan ini menurutnya sepenuhnya menjadi hak dari Prabowo Subianto selaku pimpinan tertinggi partai mereka.
\"Itu kita serahkan kepada DPP, namun yang pasti Gerindra akan tetap menjadi partai yang kritis terhadap kebijakan-kebijakan yang tidak pro kepada masyarakat. Tentu kritiknya adalah kritik yang konstruktif, karena itu menjadi tanda bahwa kita peka terhadap kondisi masyarakat Indonesia khususnya di Kota Medan,\" pungkasnya. "/>
John Sari menjelaskan Prabowo Subianto merupakan negarawan yang selalu mengedepankan kepentingan rakyat Indonesia dalam setiap kegiatan yang dilakukannya. Hal seperti itu juga diyakininya ikut menjadi latar belakang dibalik pertemuan dua negarawan yang bertarung pada momen Pilpres 2019 tersebut.
\"Kami sepenuhnya mendukung pertemuan tersebut sebagai sebuah kebijakan dari Pak Prabowo,\" ujarnya.
Secara khusus bagi kader Gerindra di Kota Medan, John mengaku saat ini mereka masih menunggu arahan politik dari Prabowo pasca pertemuan tersebut. Yang pasti katanya, saat ini Gerindra Kota Medan sudah menganggap bahwa perbedaan politik pada Pilpres 2019 sudah selesai dan kini mereka siap untuk merajut kebersamaan dengan seluruh elemen masyarakat.
\"Hendaknyalah kita bersatu dan bergerak bersama membangun bangsa dan negeri ini,\" ungkapnya.
John tidak memungkiri, arah kebijakan politik Gerindra menjadi hal yang banyak dipertanyakan oleh masyarakat pasca pertemuan tersebut apakah bergabung dengan pemerintah atau tetap ada pada barisan oposisi. Kebijakan ini menurutnya sepenuhnya menjadi hak dari Prabowo Subianto selaku pimpinan tertinggi partai mereka.
\"Itu kita serahkan kepada DPP, namun yang pasti Gerindra akan tetap menjadi partai yang kritis terhadap kebijakan-kebijakan yang tidak pro kepada masyarakat. Tentu kritiknya adalah kritik yang konstruktif, karena itu menjadi tanda bahwa kita peka terhadap kondisi masyarakat Indonesia khususnya di Kota Medan,\" pungkasnya. "/>
Dewan Pengurus Cabang (DPC) Gerindra Kota Medan menyikapi positif pertemuan antara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Joko Widodo. Mereka sangat yakin Prabowo Subianto memiliki berbagai pertimbangan yang sangat bijak atas terlaksananya pertemuan tersebut.
"Sebagai kader yang loyal kepada pimpinan kami sifatnya tetap patuh kepada arahan dan perintah beliau," katanya, Minggu (14/7/2019).
John Sari menjelaskan Prabowo Subianto merupakan negarawan yang selalu mengedepankan kepentingan rakyat Indonesia dalam setiap kegiatan yang dilakukannya. Hal seperti itu juga diyakininya ikut menjadi latar belakang dibalik pertemuan dua negarawan yang bertarung pada momen Pilpres 2019 tersebut.
"Kami sepenuhnya mendukung pertemuan tersebut sebagai sebuah kebijakan dari Pak Prabowo," ujarnya.
Secara khusus bagi kader Gerindra di Kota Medan, John mengaku saat ini mereka masih menunggu arahan politik dari Prabowo pasca pertemuan tersebut. Yang pasti katanya, saat ini Gerindra Kota Medan sudah menganggap bahwa perbedaan politik pada Pilpres 2019 sudah selesai dan kini mereka siap untuk merajut kebersamaan dengan seluruh elemen masyarakat.
"Hendaknyalah kita bersatu dan bergerak bersama membangun bangsa dan negeri ini," ungkapnya.
John tidak memungkiri, arah kebijakan politik Gerindra menjadi hal yang banyak dipertanyakan oleh masyarakat pasca pertemuan tersebut apakah bergabung dengan pemerintah atau tetap ada pada barisan oposisi. Kebijakan ini menurutnya sepenuhnya menjadi hak dari Prabowo Subianto selaku pimpinan tertinggi partai mereka.
"Itu kita serahkan kepada DPP, namun yang pasti Gerindra akan tetap menjadi partai yang kritis terhadap kebijakan-kebijakan yang tidak pro kepada masyarakat. Tentu kritiknya adalah kritik yang konstruktif, karena itu menjadi tanda bahwa kita peka terhadap kondisi masyarakat Indonesia khususnya di Kota Medan," pungkasnya.
Dewan Pengurus Cabang (DPC) Gerindra Kota Medan menyikapi positif pertemuan antara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Joko Widodo. Mereka sangat yakin Prabowo Subianto memiliki berbagai pertimbangan yang sangat bijak atas terlaksananya pertemuan tersebut.
"Sebagai kader yang loyal kepada pimpinan kami sifatnya tetap patuh kepada arahan dan perintah beliau," katanya, Minggu (14/7/2019).
John Sari menjelaskan Prabowo Subianto merupakan negarawan yang selalu mengedepankan kepentingan rakyat Indonesia dalam setiap kegiatan yang dilakukannya. Hal seperti itu juga diyakininya ikut menjadi latar belakang dibalik pertemuan dua negarawan yang bertarung pada momen Pilpres 2019 tersebut.
"Kami sepenuhnya mendukung pertemuan tersebut sebagai sebuah kebijakan dari Pak Prabowo," ujarnya.
Secara khusus bagi kader Gerindra di Kota Medan, John mengaku saat ini mereka masih menunggu arahan politik dari Prabowo pasca pertemuan tersebut. Yang pasti katanya, saat ini Gerindra Kota Medan sudah menganggap bahwa perbedaan politik pada Pilpres 2019 sudah selesai dan kini mereka siap untuk merajut kebersamaan dengan seluruh elemen masyarakat.
"Hendaknyalah kita bersatu dan bergerak bersama membangun bangsa dan negeri ini," ungkapnya.
John tidak memungkiri, arah kebijakan politik Gerindra menjadi hal yang banyak dipertanyakan oleh masyarakat pasca pertemuan tersebut apakah bergabung dengan pemerintah atau tetap ada pada barisan oposisi. Kebijakan ini menurutnya sepenuhnya menjadi hak dari Prabowo Subianto selaku pimpinan tertinggi partai mereka.
"Itu kita serahkan kepada DPP, namun yang pasti Gerindra akan tetap menjadi partai yang kritis terhadap kebijakan-kebijakan yang tidak pro kepada masyarakat. Tentu kritiknya adalah kritik yang konstruktif, karena itu menjadi tanda bahwa kita peka terhadap kondisi masyarakat Indonesia khususnya di Kota Medan," pungkasnya.