Persoalan korupsi yang melibatkan pejabat negara saat ini menunjukkan pemerintahan Jokowi lebih buruk dibanding zaman orde baru.
Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (Infus) Gde Siriana Yusuf, saat berbicara pada dialog virtual dengan thema "KKN+D Dan Dampak Besarnya" yang digelar oleh Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (30/3).
"Enam tahun kepemimpinan Soeharto dia belum ngapa-ngapain, belum ada dinasti. Tapi 6 tahun Jokowi berkuasa, korupsi merajalela dan dia sudah bentuk dinasti. Anak mantunya jadi kepala daerah," katanya.
Gde menjelaskan, secara umum persoalan korupsi di era reformasi saat ini menunjukkan indikasi yang semakin parah. Hal ini terjadi karena adanya upaya-upaya penguasa untuk melahirkan dinasti dengan memanfaatkan akumulasi aset dari hasil korupsi.
"Akumulasi aset digunakan untuk membentuk dinasti dan dinasti ini melahirkan kembali korupsi yang maha dahsyat," ujarnya.
Dalam kondisi seperti ini kata Gde, seharusnya sudah ada perlawanan dari masyarakat terutama kalangan mahasiswa. Sayangnya menurutnya masyarakat juga sudah dibuat untuk bermental koruptif.
"Mental koruptif ini terlihat saat pemilu yang mahal, disana ada jual beli suara. Ini juga yang membut masyarakat kurang mendapat penolakan terhadap pelaku korupsi," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved