Gempa bumi tektonik dengan magnitudo M=5,0 mengguncang Wilayah Banda Aceh pada Rabu (15/4) pukul 02.16 WIB. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter dengan magnitudo M=5,0. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3.55 LU dan 95.95 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 64 km Barat Daya Meulaboh-Aceh Barat pada kedalaman 41 Km. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, ST.,Dipl. Seis., M.Sc. melalui keterangan resminya, Rabu (15/4) pagi menjelaskan jenis dan mekanisme gempa bumi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault)," jelasnya. Dampak dari guncangan gempa bumi tersebut dirasakan di daerah Banda Aceh II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). "Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini Tidak berpotensi tsunami," tegas Rahmat. Hingga pukul 03.10 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. "Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbau Rahmat.[R]
Gempa bumi tektonik dengan magnitudo M=5,0 mengguncang Wilayah Banda Aceh pada Rabu (15/4) pukul 02.16 WIB. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter dengan magnitudo M=5,0. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3.55 LU dan 95.95 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 64 km Barat Daya Meulaboh-Aceh Barat pada kedalaman 41 Km. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, ST.,Dipl. Seis., M.Sc. melalui keterangan resminya, Rabu (15/4) pagi menjelaskan jenis dan mekanisme gempa bumi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault)," jelasnya. Dampak dari guncangan gempa bumi tersebut dirasakan di daerah Banda Aceh II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). "Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini Tidak berpotensi tsunami," tegas Rahmat. Hingga pukul 03.10 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. "Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbau Rahmat.© Copyright 2024, All Rights Reserved