Secara khusus di Sumatera Utara, Djarot sangat berharap adanya peningkatan produksi kopi. Ia sangat berharap petani terus meningkatkan kemampuan mereka dalam budi daya kopi sehingga dari sisi kuantitas maupun kualitasnya akan terus membaik.
\"Kita tentu berharap juga ada pelatihan-pelatihan kepada para petani, sehingga kedepannya Sumatera Utara dapat menjadi \'pemain kopi\' utama di Indonesia,\" sebutnya.
Djarot juga menambahkan berdasarkan data yang diperolehnya dari Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (Aeki), luas lahan perkebunan di Indonesia saat ini baru mencapai 1,1 juta hektar. Ia berharap dengan program perhutanan sosial dengan luas lahan konsesi 12,7 juta hektar yang digagas oleh Presiden Jokowi dapat dimanfaatkan untuk menanam kopi.
\"Ini tentu akan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Karena kopi itu mudah dibudidayakan, ramah lingkungan dan keberlanjutannya dalam jangka waktu yang panjang,\" pungkasnya. " itemprop="description"/>
Secara khusus di Sumatera Utara, Djarot sangat berharap adanya peningkatan produksi kopi. Ia sangat berharap petani terus meningkatkan kemampuan mereka dalam budi daya kopi sehingga dari sisi kuantitas maupun kualitasnya akan terus membaik.
\"Kita tentu berharap juga ada pelatihan-pelatihan kepada para petani, sehingga kedepannya Sumatera Utara dapat menjadi \'pemain kopi\' utama di Indonesia,\" sebutnya.
Djarot juga menambahkan berdasarkan data yang diperolehnya dari Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (Aeki), luas lahan perkebunan di Indonesia saat ini baru mencapai 1,1 juta hektar. Ia berharap dengan program perhutanan sosial dengan luas lahan konsesi 12,7 juta hektar yang digagas oleh Presiden Jokowi dapat dimanfaatkan untuk menanam kopi.
\"Ini tentu akan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Karena kopi itu mudah dibudidayakan, ramah lingkungan dan keberlanjutannya dalam jangka waktu yang panjang,\" pungkasnya. "/>
Secara khusus di Sumatera Utara, Djarot sangat berharap adanya peningkatan produksi kopi. Ia sangat berharap petani terus meningkatkan kemampuan mereka dalam budi daya kopi sehingga dari sisi kuantitas maupun kualitasnya akan terus membaik.
\"Kita tentu berharap juga ada pelatihan-pelatihan kepada para petani, sehingga kedepannya Sumatera Utara dapat menjadi \'pemain kopi\' utama di Indonesia,\" sebutnya.
Djarot juga menambahkan berdasarkan data yang diperolehnya dari Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (Aeki), luas lahan perkebunan di Indonesia saat ini baru mencapai 1,1 juta hektar. Ia berharap dengan program perhutanan sosial dengan luas lahan konsesi 12,7 juta hektar yang digagas oleh Presiden Jokowi dapat dimanfaatkan untuk menanam kopi.
\"Ini tentu akan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Karena kopi itu mudah dibudidayakan, ramah lingkungan dan keberlanjutannya dalam jangka waktu yang panjang,\" pungkasnya. "/>
Berdasarkan data dari International Coffe Organization (ICO), Indonesia menjadi salah satu negara penghasil kopi terbaik di dunia. Sumatera Utara sendiri masuk dalam jajaran penghasil jenis kopi yang paling diminati yakni jenis Arabica maupun Robusta. Sayangnya, Sumatera Utara hingga saat ini baru mampu memasok 650 ribu ton kopi per tahun. Jumlah ini sangat kecil dari total ekspor kopi Indonesia ke luar negeri.
"Itu baru sekitar 10 persen dari total eksport kopi Indonesia ke luar negeri," kata Politisi PDI Perjuangan, Djarot Syaiful Hidayat saat mengunjungi pengelola perkebunan kopi di Sidikkalang, Minggu (17/2/2019).
Secara khusus di Sumatera Utara, Djarot sangat berharap adanya peningkatan produksi kopi. Ia sangat berharap petani terus meningkatkan kemampuan mereka dalam budi daya kopi sehingga dari sisi kuantitas maupun kualitasnya akan terus membaik.
"Kita tentu berharap juga ada pelatihan-pelatihan kepada para petani, sehingga kedepannya Sumatera Utara dapat menjadi 'pemain kopi' utama di Indonesia," sebutnya.
Djarot juga menambahkan berdasarkan data yang diperolehnya dari Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (Aeki), luas lahan perkebunan di Indonesia saat ini baru mencapai 1,1 juta hektar. Ia berharap dengan program perhutanan sosial dengan luas lahan konsesi 12,7 juta hektar yang digagas oleh Presiden Jokowi dapat dimanfaatkan untuk menanam kopi.
"Ini tentu akan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Karena kopi itu mudah dibudidayakan, ramah lingkungan dan keberlanjutannya dalam jangka waktu yang panjang," pungkasnya.
Berdasarkan data dari International Coffe Organization (ICO), Indonesia menjadi salah satu negara penghasil kopi terbaik di dunia. Sumatera Utara sendiri masuk dalam jajaran penghasil jenis kopi yang paling diminati yakni jenis Arabica maupun Robusta. Sayangnya, Sumatera Utara hingga saat ini baru mampu memasok 650 ribu ton kopi per tahun. Jumlah ini sangat kecil dari total ekspor kopi Indonesia ke luar negeri.
"Itu baru sekitar 10 persen dari total eksport kopi Indonesia ke luar negeri," kata Politisi PDI Perjuangan, Djarot Syaiful Hidayat saat mengunjungi pengelola perkebunan kopi di Sidikkalang, Minggu (17/2/2019).
Secara khusus di Sumatera Utara, Djarot sangat berharap adanya peningkatan produksi kopi. Ia sangat berharap petani terus meningkatkan kemampuan mereka dalam budi daya kopi sehingga dari sisi kuantitas maupun kualitasnya akan terus membaik.
"Kita tentu berharap juga ada pelatihan-pelatihan kepada para petani, sehingga kedepannya Sumatera Utara dapat menjadi 'pemain kopi' utama di Indonesia," sebutnya.
Djarot juga menambahkan berdasarkan data yang diperolehnya dari Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (Aeki), luas lahan perkebunan di Indonesia saat ini baru mencapai 1,1 juta hektar. Ia berharap dengan program perhutanan sosial dengan luas lahan konsesi 12,7 juta hektar yang digagas oleh Presiden Jokowi dapat dimanfaatkan untuk menanam kopi.
"Ini tentu akan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Karena kopi itu mudah dibudidayakan, ramah lingkungan dan keberlanjutannya dalam jangka waktu yang panjang," pungkasnya.