Informasi yang dihimpun, bapak yang diketahui bernama Roki Siahaan itu ditemukan berawal dari informasi masyarakat. Yang mana informasi tersebut berisikan adanya bapak-bapak yang sengaja \'dibuang\' anaknya.
\"Bapak ini sengaja dibuang anaknya karena tidak bisa cari uang lagi. Ia dibawa oleh dua orang dari rumahnya dan diturunkan di Jalan Turi dan Ditinggalkan begitu saja,\" ujar Lika relawan Respek Peduli yang membantu bapak tersebut, Minggu (27/10/2019).
Saat ditemukan, bapak malang itu tergeletak beralaskan kardus di sebuah bangunan yang berada di pinggir jalan. Meski dalam keadaan sadar, ia tak mampu bergerak.
\"Bapak ini tidak pikun, jadi dia ingat semua. Kejadiannya kemarin 25 Oktober 2019 malam. Bapak ini juga ingat alamat rumahnya, nama istri dan anaknya,\" terang Lika.
Warga Gang Gelatik, Pasar 9 Tembung itu, mengaku sebelum mengalami strok, ia bekerja sebagai sopir angkot. \"Kondisi bapak ini sempat pucat, badannya dingin dan kurang respon saat di panggil-panggil,\" tandasnya.
Saat ini, Bapak Roki sudah dirawat dan mendapatkan pengobatan di RS Bhayangkara Medan.
Sementara itu Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto mengatakan, menolong Bapak Roki merupakan bentuk bakti kesehatan dan bakti sosial kepolisian dalam melayani masyarakat. \"Kepolisian itu perpanjangan tangan pemerintah juga. Negara harus hadir untuk masyarakat yang butuh pertolongan,\" ujarnya.[R]
" itemprop="description"/>Informasi yang dihimpun, bapak yang diketahui bernama Roki Siahaan itu ditemukan berawal dari informasi masyarakat. Yang mana informasi tersebut berisikan adanya bapak-bapak yang sengaja \'dibuang\' anaknya.
\"Bapak ini sengaja dibuang anaknya karena tidak bisa cari uang lagi. Ia dibawa oleh dua orang dari rumahnya dan diturunkan di Jalan Turi dan Ditinggalkan begitu saja,\" ujar Lika relawan Respek Peduli yang membantu bapak tersebut, Minggu (27/10/2019).
Saat ditemukan, bapak malang itu tergeletak beralaskan kardus di sebuah bangunan yang berada di pinggir jalan. Meski dalam keadaan sadar, ia tak mampu bergerak.
\"Bapak ini tidak pikun, jadi dia ingat semua. Kejadiannya kemarin 25 Oktober 2019 malam. Bapak ini juga ingat alamat rumahnya, nama istri dan anaknya,\" terang Lika.
Warga Gang Gelatik, Pasar 9 Tembung itu, mengaku sebelum mengalami strok, ia bekerja sebagai sopir angkot. \"Kondisi bapak ini sempat pucat, badannya dingin dan kurang respon saat di panggil-panggil,\" tandasnya.
Saat ini, Bapak Roki sudah dirawat dan mendapatkan pengobatan di RS Bhayangkara Medan.
Sementara itu Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto mengatakan, menolong Bapak Roki merupakan bentuk bakti kesehatan dan bakti sosial kepolisian dalam melayani masyarakat. \"Kepolisian itu perpanjangan tangan pemerintah juga. Negara harus hadir untuk masyarakat yang butuh pertolongan,\" ujarnya.[R]
"/>Informasi yang dihimpun, bapak yang diketahui bernama Roki Siahaan itu ditemukan berawal dari informasi masyarakat. Yang mana informasi tersebut berisikan adanya bapak-bapak yang sengaja \'dibuang\' anaknya.
\"Bapak ini sengaja dibuang anaknya karena tidak bisa cari uang lagi. Ia dibawa oleh dua orang dari rumahnya dan diturunkan di Jalan Turi dan Ditinggalkan begitu saja,\" ujar Lika relawan Respek Peduli yang membantu bapak tersebut, Minggu (27/10/2019).
Saat ditemukan, bapak malang itu tergeletak beralaskan kardus di sebuah bangunan yang berada di pinggir jalan. Meski dalam keadaan sadar, ia tak mampu bergerak.
\"Bapak ini tidak pikun, jadi dia ingat semua. Kejadiannya kemarin 25 Oktober 2019 malam. Bapak ini juga ingat alamat rumahnya, nama istri dan anaknya,\" terang Lika.
Warga Gang Gelatik, Pasar 9 Tembung itu, mengaku sebelum mengalami strok, ia bekerja sebagai sopir angkot. \"Kondisi bapak ini sempat pucat, badannya dingin dan kurang respon saat di panggil-panggil,\" tandasnya.
Saat ini, Bapak Roki sudah dirawat dan mendapatkan pengobatan di RS Bhayangkara Medan.
Sementara itu Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto mengatakan, menolong Bapak Roki merupakan bentuk bakti kesehatan dan bakti sosial kepolisian dalam melayani masyarakat. \"Kepolisian itu perpanjangan tangan pemerintah juga. Negara harus hadir untuk masyarakat yang butuh pertolongan,\" ujarnya.[R]
"/>