Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani, mengaku khawatir dengan aksi turun ke jalan yang dilakukan oleh elemen masyarakat yang menolak Omnibus Law. Sebab, kerumunan massa pengunjuk rasa bisa mengakibatkan munculnya klaster baru penyebaran Covid-19.
"Di tengah DKI sedang PSBB, Omnibus Law diketok palu. Saya yakin, yang berwenang tahu dampak dari pengesahan ini, pasti demo," ungkap Zita kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (8/10).
"Akhirnya orang berkumpul lagi di Jakarta. Timbul klaster baru. Usaha rakyat menahan diri di rumah, sia-sia sudah," sambungnya.
Menurut Zita, saat ini berbagai cara telah dilakukan DKI Jakarta untuk menekankan angka penularan Covid-19, termasuk dampaknya di masyarakat. Namun sejauh ini hasilnya belum terlalu kelihatan. Sehingga, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini merasa kasihan dengan rakyat yang semakin kelaparan. Menurutnya, kalau tidak ada dukungan dari Pemerintah, lebih baik rakyat diizinkan untuk bebas mencari nafkah.
"Biarkan mereka mencari nafkah untuk perkuat imunnya sendiri. Karena pemerintah tidak mampu, atau mungkin tidak mau untuk penuhi itu," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved