Hubungan yang kurang harmonis antara Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Musa Rajekshah masih terus menjadi perbincangan politik di Sumatera Utara.
- Diskusi Kebangsaan PPM Medan, Dahnil Anzar Simanjuntak: Anak Medan Butuh Meningkatkan Kualitas Diskusinya
- Ini Penjelasan Soal Detasemen Pengawal Khusus Bentukan Prabowo Subianto
- Jubir Prabowo: Medan Salah Urus, Jangan Titipkan Lagi ke Orang Gagal
Baca Juga
Hal ini karena pasangan yang terpilih pada Pilgubsu 2018 ini kerap saling melontarkan sindiran dalam beberapa kegiatan yang mereka ikuti dan menghiasi pemberitaan di media massa.
Mantan Ketum PP Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan kondisi seperti ini tidak baik bagi Provinsi Sumatera Utara yang dipimpin oleh Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah.
“Agaknya kedua pejabat publik ini harus saling menahan diri. Mereka harus fokus memimpin ‘Kapal’ Smatera Utara agar selamat sampai akhir masa tugas. Etika politik harus dijaga, kasihan rakyat Sumut bila keduanya saling ‘Jegal’,” katanya kepada redaksi, Senin (26/12/2022).
Sosok yang juga menjabat juru bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ini menambahkan, dalam perpolitikan memang selalu ada kompetisi. Akan tetapi didalamnya juga terdapat etika berkompetisi dimana tidak selamanya perbedaan pandangan politik berujung pada perseteruan yang justru merugikan rakyat selaku pihak yang harus diperjuangkan bersama.
“Saya berharap keduanya menunjukkan kematangan dalam politik. Meninggikan etika, ada saatnya berkompetisi, dan ada saatnya fokus kerja bersama-sama untuk rakyat sumut. Rakyat butuh teladan kepemimpinan ditengah sepinya negarawan,” pungkasnya.
Diketahui saling sindir antara Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah terjadi berulang kali. Namun demikian, keduanya kerap membantah jika diantara mereka terjadi perbedaan pendapat.
- Musa Rajekshah Minta PPRL Jaga, Persaudaraan Bangun Kampung Halaman
- Dukung Tabitha Napitupulu di Ajang Putri Indonesia 2023, Ini Pesan Wagub Musa Rajekshah
- 38 Unit Mobil Kebersihan Masjid YHA Bergerak Selama Ramadhan