Dunia penerbangan menjadi salah satu bidang paling terdampak secara global akibat pandemi covid-19. Pembatasan-pembatasan aktivitas untuk menekan penyebaran virus tersebut oleh pemerintah pada berbagai negara dipastikan akan berdampak signifikan terhadap penerbangan sebagai salah satu transportasi utama.
Hal ini disampaikan Ketua Pusat Studi Air Power Indonesia (PSAPI) Marsekal (purn) Chappy Hakim dalam diskusi 'Menjawab tantangan Aviasi Pasca Pandemi Covid-19' yang digelar oleh Kantor Berita Politik RMOL, Senin (1/3).
"Kita belum bisa memprediksi nasib mereka karena WHO dan global sendiri belum bisa memprediksi kapan pandemi ini berakhir," katanya.
Chappy menjelaskan, untuk saat ini campur tangan dari pemerintah terhadap dunia penerbangan di Indonesia sangat dibutuhkan. Sebab, tanpa campur tangan tersebut dipastikan tidak akan ada maskapai penerbangan yang mampu bertahan.
"Kalau mau jujur sekarang ini maskapai tidak dapat berbuat apa-apa akibat covid-19. Mereka tidak bisa bicara keuntungan lagi dari sisi bisnis, silahkan hitung ongkos operasional penerbangan mereka, tiket yang terjual dan penumpang yang naik saja misalnya. Itu sudah sulit untuk bicara keuntungan, belum lagi pesawat yang sudah banyak tapi yang terbang sedikit, teknisi yang sudah banyak tapi hanya beberapa yang diperlukan. Itu semua jadi persoalan," ujarnya.
Vaksin covid-19 yang awalnya diharapkan akan membuat arus penumpang semakin mudah, juga tidak dapat menjadi sebuah kepastian. Sebab, dunia internasional juga menemukan adanya varian baru virus covid-19 yang terdeteksi yang membuat banyak negara menerapkan kembali lock down.
"Ini akan berpengaruh karena penerbangan internasional itu adalah jejaring penerbangan yang menyatu. Dan itu akan berpengaruh kepada penerbangan domestik yang menjadi satu kesatuan dengan penerbangan internasional itu," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved