Rekaman video seorang wanita lansia yang berprofesi sebagai juru parkir di kawasan Jalan Raden Saleh, Medan menjadi viral dan nyaris membuatnya kehilangan pekerjaan yang menjadi penopang nafkah keluarganya.
Video tersebut diunggah oleh pemilik akun instagram Alfin_Mtd yang diketahui merupakan akun milik pegiat medsos di Medan yang dikenal dengan sebutan Mamak Gardam.
Meski dalam rekaman video tersebut sang juru parkir yang belakangan diketahui bernama Marliana Sihotang alias Butet terlihat memelas memohon agar pemilik mobil dan sosok yang merekamnya membayar parkir Rp 5 ribu namun dalam caption video tersebut, pemilik akun justru menulis masih banyak tukang parkir mengajak berantam dan pungli diluar biaya parkir yang ditetapkan Pemko Medan sembari menautkan akun Wali Kota Medan Bobby Nasution @bobynst.
Sambil menangis, Marliana tidak membantah jika dirinya memang memohon agar pemilik mobil yang diketahui merupakan tamu dari Kantor Dinas Kebudayaan Kota Medan tersebut memberinya uang parkir Rp 5 ribu. Hal itu karena yang bersangkutan parkir mulai pukul 09.00 WIB hingga sore hari. Pada akhirnya permintaannya tidak dipenuhi oleh pemilik mobil sehingga ia merasa kesal dan menyebut rugi, sebab seharusnya tempat parkir tersebut sudah dapat ditempat secara bergantian oleh beberapa kendaraan warga yang menggunakan lahan parkir pinggir jalan tersebut.
"Aku diviralkan orang di internet tanpa aku bisa membela diri, padahal aku tidak kasar meminta uang parkir sama dia (pengendara mobil yang parkir)," ucap Marliana kepada wartawan, Kamis (13/10/2022).
Viralnya video yang berakibat Marliana nyaris kehilangan pekerjaannya tersebut membuat kalangan wartawan di Kota Medan menggelar aksi simpatik. Mereka mengecam aksi pemilik akun yang menurut mereka berlebihan hingga nyaris membuat Marliana kehilangan pekerjaan.
Penasihat Koordinator Wartawan DPRD Medan, Rifki Warisan, mengatakan apa yang dialami Marliana tidak seharusnya terjadi. Sebab meskipun ada Perwal yang menyatakan tarif parkir kendaraan roda 4 sebesar Rp3 ribu sekali parkir, namun ada azas kewajaran yang harus dapat dipahami oleh masyarakat, terkhusus pengendara mobil yang menggunakan jasa parkir.
"Benar bahwa di dalam Perda ada penetapan tarif Rp3 ribu itu. Tapi kalau parkirnya benar dari pagi sampai sore, saya fikir sangat wajar rasanya kalau pemilik mobil membayar lebih, katakanlah menjadi Rp5 ribu seperti yang diharapkan Marliana. Memang bukan aturan tertulis, tapi itulah azas kewajaran," ucap Rifki.
Dikatakan Rifki, parkirnya mobil tersebut dari pagi hingga sore hari membuat potensi Marliana untuk mendapatkan kendaraan parkir lebih banyak menjadi sirna. Alhasil, pendapatan Marliana pada hari itu akan berkurang.
"Sementara parkir itu adalah mata pencahariannya untuk menafkahi keluarga. Sangat kita sayangkan kalau hal seperti ini pun harus diviralkan di media sosial," ujarnya.
Atas dasar itulah menurut Rifki, para jurnalis berinisiatif untuk menggalang dana bagi Marliana. Penggalangan dana ini murni sebagai rasa empati.
"Teman-teman jurnalis di DPRD Medan sepakat menggalang dana untuk Ibu Marliana. Semoga beliau tetap semangat bekerja di usianya yang tidak lagi muda. Beliau merupakan salah satu dari sekian banyak Pahlawan PAD di Kota Medan," katanya.
Senada dengan Rifki Warisan, wartawan DPRD Medan, Sumuang Nababan juga mengaku sangat menyayangkan peristiwa viralnya Marliana di media sosial.
"Bijaklah bermedia sosial. Tidak semua harus diviralkan, apalagi masyarakat kecil yang hanya mencari sesuap nasi," tegas Sumuang.
Sumuang menuturkan, dirinya tidak ingin membahas siapa yang salah dan yang benar dalam masalah ini. Akan tetapi, setiap orang harus memiliki rasa empati kepada orang lain.
"Masih banyak yang bisa dilakukan selain memviralkan orang kecil seperti itu. Isilah konten-konten media sosial kita dengan konten-konten yang lebih bermanfaat dan mendidik," tuturnya.
Sumuang juga memuji sikap Marliana yang mau meminta maaf di media sosial. Padahal menurutnya, apa yang dilakukan Marliana masih dalam batas wajar.
"Sikap Marliana yang berbesar hati untuk meminta maaf ini membuat rekan-rekan jurnalis benar-benar berempati. Mulai hari ini kami wartawan DPRD Medan menggalang dana untuk Marliana, kami juga mengajak wartawan lainnya di Kota Medan untuk melakukan langkah yang sama," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved