Menikah dengan mojang bandung 1985 dan tahun 2003 dia menetap di NewZealend, bersama keluarganya. Lilik bekerja sebagai teknisi pesawat di Air New Zealand. Sejak saat itu Lilik dan keluarga pulang ke Medan setahun sekali ketika Lebaran saja.
Menurut Kasmida, almarhum dikenal orang yang sangat baik dan sayang keluarga. TIdak hanya kepada saudara dan keluarganya tetapi juga kepada orang lain, seperti di New Zealand itu dia dikenal sebagai \'bapak\' bagi pendatang asal di Indonesia yang tinggal di New Zealand sekitarnya.
Apalagi dia juga merupakan Ketua dari Perhimpunan Persaudaraan Muslim Indonesia di sana. Karena aktifitas keagamaannya, dia sangat dekat dengan masyarakat muslim disana baik yang berasal dari Indonesia, ataupun muslim dari negara lainnya. Sehingga, almarhum diangkat menjadi pengurus (BKM) Masjid Al Nur tempat dimana ahirnya ia pun sahyd disana.
Saat ini pihak keluarga yang di Medan, amat sulit berkomunikasi dengan keluarga yang di New Zealand, apakah karena mungkin keluarga yang disana lagi sibuk dengan pemakaman Lilik Abdul Hamid, namun saat ini untuk melacak akun facebooknya pun amat sulit, entah kenapa, entah dihapus mungkin oleh pihak keluarganya, wallahualam, jelas Kasmida menutup pembicaraan dengan ACT Sumut." itemprop="description"/>
Menikah dengan mojang bandung 1985 dan tahun 2003 dia menetap di NewZealend, bersama keluarganya. Lilik bekerja sebagai teknisi pesawat di Air New Zealand. Sejak saat itu Lilik dan keluarga pulang ke Medan setahun sekali ketika Lebaran saja.
Menurut Kasmida, almarhum dikenal orang yang sangat baik dan sayang keluarga. TIdak hanya kepada saudara dan keluarganya tetapi juga kepada orang lain, seperti di New Zealand itu dia dikenal sebagai \'bapak\' bagi pendatang asal di Indonesia yang tinggal di New Zealand sekitarnya.
Apalagi dia juga merupakan Ketua dari Perhimpunan Persaudaraan Muslim Indonesia di sana. Karena aktifitas keagamaannya, dia sangat dekat dengan masyarakat muslim disana baik yang berasal dari Indonesia, ataupun muslim dari negara lainnya. Sehingga, almarhum diangkat menjadi pengurus (BKM) Masjid Al Nur tempat dimana ahirnya ia pun sahyd disana.
Saat ini pihak keluarga yang di Medan, amat sulit berkomunikasi dengan keluarga yang di New Zealand, apakah karena mungkin keluarga yang disana lagi sibuk dengan pemakaman Lilik Abdul Hamid, namun saat ini untuk melacak akun facebooknya pun amat sulit, entah kenapa, entah dihapus mungkin oleh pihak keluarganya, wallahualam, jelas Kasmida menutup pembicaraan dengan ACT Sumut."/>
Menikah dengan mojang bandung 1985 dan tahun 2003 dia menetap di NewZealend, bersama keluarganya. Lilik bekerja sebagai teknisi pesawat di Air New Zealand. Sejak saat itu Lilik dan keluarga pulang ke Medan setahun sekali ketika Lebaran saja.
Menurut Kasmida, almarhum dikenal orang yang sangat baik dan sayang keluarga. TIdak hanya kepada saudara dan keluarganya tetapi juga kepada orang lain, seperti di New Zealand itu dia dikenal sebagai \'bapak\' bagi pendatang asal di Indonesia yang tinggal di New Zealand sekitarnya.
Apalagi dia juga merupakan Ketua dari Perhimpunan Persaudaraan Muslim Indonesia di sana. Karena aktifitas keagamaannya, dia sangat dekat dengan masyarakat muslim disana baik yang berasal dari Indonesia, ataupun muslim dari negara lainnya. Sehingga, almarhum diangkat menjadi pengurus (BKM) Masjid Al Nur tempat dimana ahirnya ia pun sahyd disana.
Saat ini pihak keluarga yang di Medan, amat sulit berkomunikasi dengan keluarga yang di New Zealand, apakah karena mungkin keluarga yang disana lagi sibuk dengan pemakaman Lilik Abdul Hamid, namun saat ini untuk melacak akun facebooknya pun amat sulit, entah kenapa, entah dihapus mungkin oleh pihak keluarganya, wallahualam, jelas Kasmida menutup pembicaraan dengan ACT Sumut."/>
Pagi tadi, ACT Sumut menyempatkan diri singgah untuk bersilaturahim ke rumah keluarga dari penyitas serangan teroris di Masjid Al Nur, ChrsitChurch New Zealand, Lilik Abdul Hamid. Abdul Hamid merupakan salah satu dari korban, yang semula dianggap hilang oleh penyelidik setempat.
Dan ternyata WNI bernama Muhammad Abdul Hamid alias Lilik Abdul Hamid yang jadi korban penembakan di Christchurch, Selandia Baru atau New Zealand meninggal dunia. Korban Muhammad Abdul Hamid alias Lilik Abdul Hamid ditembak saat waktu pelaksanaan shalat Jumat.
Rilis dari pihak kepolisian setempat mengungkapkan bahwa seorang warga negara Indonesia atas nama Muhammad Abdul Hamid alias Lilik Abdul Hamid dipastikan meninggal dunia akibat aksi penembakan di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, pada Jumat (15/3/2019).
Dan ternyata, lewat informasi yang diperoleh dari rekan-rekan media yang tergabung dalam Jurnalist for Humanity, ACT Sumut memperoleh informasi bahwa Lilik Abdul Hamid ternyata orang Medan Asli, dan ACT mencoba untuk melacak alamat pastinya, dari rekan-rekan media tadi.
Tidak sulit untuk menemukan alamat keluarganya, masih dikawasan Medan Baru. Sebuah rumah permanen asri berpagar dan berdinding ungu ke merah mudaan, didekat Jalan Darussalam Medan. Setelah ucapkan salam, ACT disambut oleh wanita separuh baya, Ibu Kasmida namanya, 57 tahun.
Lewat informasi dari ibu inilah, kami mengetahui bahwa rumah tersebut merupakan rumah keluarga besar Lilik Abdul Hamid, rumah dari orangtuanya, yang saat ini dijaga oleh Kasmida selaku Kakak ipar almarhum. Suami ibu Kasmida, Alm. Abdul Rahman merupakan Abang Kandung dari Lilik Abdul Hamid.
"Cerita Kasmida, almarhum merupakan Ketua Ikatan Alumni STPI Curug, tahun 1983, saat itu masih PLP, kaena baru berubah jadi STPI sekitar tahun 2000-an," ujarnya.
Menikah dengan mojang bandung 1985 dan tahun 2003 dia menetap di NewZealend, bersama keluarganya. Lilik bekerja sebagai teknisi pesawat di Air New Zealand. Sejak saat itu Lilik dan keluarga pulang ke Medan setahun sekali ketika Lebaran saja.
Menurut Kasmida, almarhum dikenal orang yang sangat baik dan sayang keluarga. TIdak hanya kepada saudara dan keluarganya tetapi juga kepada orang lain, seperti di New Zealand itu dia dikenal sebagai 'bapak' bagi pendatang asal di Indonesia yang tinggal di New Zealand sekitarnya.
Apalagi dia juga merupakan Ketua dari Perhimpunan Persaudaraan Muslim Indonesia di sana. Karena aktifitas keagamaannya, dia sangat dekat dengan masyarakat muslim disana baik yang berasal dari Indonesia, ataupun muslim dari negara lainnya. Sehingga, almarhum diangkat menjadi pengurus (BKM) Masjid Al Nur tempat dimana ahirnya ia pun sahyd disana.
Saat ini pihak keluarga yang di Medan, amat sulit berkomunikasi dengan keluarga yang di New Zealand, apakah karena mungkin keluarga yang disana lagi sibuk dengan pemakaman Lilik Abdul Hamid, namun saat ini untuk melacak akun facebooknya pun amat sulit, entah kenapa, entah dihapus mungkin oleh pihak keluarganya, wallahualam, jelas Kasmida menutup pembicaraan dengan ACT Sumut.
Pagi tadi, ACT Sumut menyempatkan diri singgah untuk bersilaturahim ke rumah keluarga dari penyitas serangan teroris di Masjid Al Nur, ChrsitChurch New Zealand, Lilik Abdul Hamid. Abdul Hamid merupakan salah satu dari korban, yang semula dianggap hilang oleh penyelidik setempat.
Dan ternyata WNI bernama Muhammad Abdul Hamid alias Lilik Abdul Hamid yang jadi korban penembakan di Christchurch, Selandia Baru atau New Zealand meninggal dunia. Korban Muhammad Abdul Hamid alias Lilik Abdul Hamid ditembak saat waktu pelaksanaan shalat Jumat.
Rilis dari pihak kepolisian setempat mengungkapkan bahwa seorang warga negara Indonesia atas nama Muhammad Abdul Hamid alias Lilik Abdul Hamid dipastikan meninggal dunia akibat aksi penembakan di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, pada Jumat (15/3/2019).
Dan ternyata, lewat informasi yang diperoleh dari rekan-rekan media yang tergabung dalam Jurnalist for Humanity, ACT Sumut memperoleh informasi bahwa Lilik Abdul Hamid ternyata orang Medan Asli, dan ACT mencoba untuk melacak alamat pastinya, dari rekan-rekan media tadi.
Tidak sulit untuk menemukan alamat keluarganya, masih dikawasan Medan Baru. Sebuah rumah permanen asri berpagar dan berdinding ungu ke merah mudaan, didekat Jalan Darussalam Medan. Setelah ucapkan salam, ACT disambut oleh wanita separuh baya, Ibu Kasmida namanya, 57 tahun.
Lewat informasi dari ibu inilah, kami mengetahui bahwa rumah tersebut merupakan rumah keluarga besar Lilik Abdul Hamid, rumah dari orangtuanya, yang saat ini dijaga oleh Kasmida selaku Kakak ipar almarhum. Suami ibu Kasmida, Alm. Abdul Rahman merupakan Abang Kandung dari Lilik Abdul Hamid.
"Cerita Kasmida, almarhum merupakan Ketua Ikatan Alumni STPI Curug, tahun 1983, saat itu masih PLP, kaena baru berubah jadi STPI sekitar tahun 2000-an," ujarnya.
Menikah dengan mojang bandung 1985 dan tahun 2003 dia menetap di NewZealend, bersama keluarganya. Lilik bekerja sebagai teknisi pesawat di Air New Zealand. Sejak saat itu Lilik dan keluarga pulang ke Medan setahun sekali ketika Lebaran saja.
Menurut Kasmida, almarhum dikenal orang yang sangat baik dan sayang keluarga. TIdak hanya kepada saudara dan keluarganya tetapi juga kepada orang lain, seperti di New Zealand itu dia dikenal sebagai 'bapak' bagi pendatang asal di Indonesia yang tinggal di New Zealand sekitarnya.
Apalagi dia juga merupakan Ketua dari Perhimpunan Persaudaraan Muslim Indonesia di sana. Karena aktifitas keagamaannya, dia sangat dekat dengan masyarakat muslim disana baik yang berasal dari Indonesia, ataupun muslim dari negara lainnya. Sehingga, almarhum diangkat menjadi pengurus (BKM) Masjid Al Nur tempat dimana ahirnya ia pun sahyd disana.
Saat ini pihak keluarga yang di Medan, amat sulit berkomunikasi dengan keluarga yang di New Zealand, apakah karena mungkin keluarga yang disana lagi sibuk dengan pemakaman Lilik Abdul Hamid, namun saat ini untuk melacak akun facebooknya pun amat sulit, entah kenapa, entah dihapus mungkin oleh pihak keluarganya, wallahualam, jelas Kasmida menutup pembicaraan dengan ACT Sumut.