Edy mengatakan sejauh ini dirinya belum menerima surat pengunduran diri dari Dahlan. Ia juga menyayangkan ketidaktahuan Dahlan mengenai prosedur mengenai pengunduran diri kepala daerah.
\"Kalau itu menggunakan prosedur, kalau dia cerdas dia membuatkan surat ke DPRD Madina, dari situ dilakukan paripurna, hasil paripurna dilaporkan ke mendagri via gubernur sehingga diproses keluar sk nya,\" ungkapnya.
Selaku gubernur Edy berharap agar kepala daerah di Sumatera Utara tetap bekerja sepenuh hati untuk masyarakat. Bentuk-bentuk keberpihakan politik menurutnya hanya akan mengganggu kinerja dalam melayani masyarakat.
\"Yang merasa tidak netral itu ya tinggal ikut Dahlan mundur, yang tak netral kepala daerah silahkan mundur. Kepala daerah ini untuk rakyat yang majemuk. kenapa saya tak menentukan 1 atau 2 karena saya ingin ada untuk rakyat Sumatera Utara,\" pungkasnya." itemprop="description"/>
Edy mengatakan sejauh ini dirinya belum menerima surat pengunduran diri dari Dahlan. Ia juga menyayangkan ketidaktahuan Dahlan mengenai prosedur mengenai pengunduran diri kepala daerah.
\"Kalau itu menggunakan prosedur, kalau dia cerdas dia membuatkan surat ke DPRD Madina, dari situ dilakukan paripurna, hasil paripurna dilaporkan ke mendagri via gubernur sehingga diproses keluar sk nya,\" ungkapnya.
Selaku gubernur Edy berharap agar kepala daerah di Sumatera Utara tetap bekerja sepenuh hati untuk masyarakat. Bentuk-bentuk keberpihakan politik menurutnya hanya akan mengganggu kinerja dalam melayani masyarakat.
\"Yang merasa tidak netral itu ya tinggal ikut Dahlan mundur, yang tak netral kepala daerah silahkan mundur. Kepala daerah ini untuk rakyat yang majemuk. kenapa saya tak menentukan 1 atau 2 karena saya ingin ada untuk rakyat Sumatera Utara,\" pungkasnya."/>
Edy mengatakan sejauh ini dirinya belum menerima surat pengunduran diri dari Dahlan. Ia juga menyayangkan ketidaktahuan Dahlan mengenai prosedur mengenai pengunduran diri kepala daerah.
\"Kalau itu menggunakan prosedur, kalau dia cerdas dia membuatkan surat ke DPRD Madina, dari situ dilakukan paripurna, hasil paripurna dilaporkan ke mendagri via gubernur sehingga diproses keluar sk nya,\" ungkapnya.
Selaku gubernur Edy berharap agar kepala daerah di Sumatera Utara tetap bekerja sepenuh hati untuk masyarakat. Bentuk-bentuk keberpihakan politik menurutnya hanya akan mengganggu kinerja dalam melayani masyarakat.
\"Yang merasa tidak netral itu ya tinggal ikut Dahlan mundur, yang tak netral kepala daerah silahkan mundur. Kepala daerah ini untuk rakyat yang majemuk. kenapa saya tak menentukan 1 atau 2 karena saya ingin ada untuk rakyat Sumatera Utara,\" pungkasnya."/>
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyayangkan terjadinya pengunduran diri Bupati Mandailing Natal Dahlan Hasan Nasution dari jabatannya sebagai kepala daerah. Menurut Edy, pengunduran ini merupakan efek dari ketidaknetralan kepala daerah pada momen politik seperti pilpres 2019.
"Makanya saya bilang kepala daerah itu netral, jadi siapapun yang menang tidak ada masalah. Siapapun menang siapapun kalah rakyat Sumatera Utara tetap rakyat Sumatera Utara," katanya saat ditemui usai menunaikan Sholat Dzuhur, Senin (22/4/2019).
Edy mengatakan sejauh ini dirinya belum menerima surat pengunduran diri dari Dahlan. Ia juga menyayangkan ketidaktahuan Dahlan mengenai prosedur mengenai pengunduran diri kepala daerah.
"Kalau itu menggunakan prosedur, kalau dia cerdas dia membuatkan surat ke DPRD Madina, dari situ dilakukan paripurna, hasil paripurna dilaporkan ke mendagri via gubernur sehingga diproses keluar sk nya," ungkapnya.
Selaku gubernur Edy berharap agar kepala daerah di Sumatera Utara tetap bekerja sepenuh hati untuk masyarakat. Bentuk-bentuk keberpihakan politik menurutnya hanya akan mengganggu kinerja dalam melayani masyarakat.
"Yang merasa tidak netral itu ya tinggal ikut Dahlan mundur, yang tak netral kepala daerah silahkan mundur. Kepala daerah ini untuk rakyat yang majemuk. kenapa saya tak menentukan 1 atau 2 karena saya ingin ada untuk rakyat Sumatera Utara," pungkasnya.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyayangkan terjadinya pengunduran diri Bupati Mandailing Natal Dahlan Hasan Nasution dari jabatannya sebagai kepala daerah. Menurut Edy, pengunduran ini merupakan efek dari ketidaknetralan kepala daerah pada momen politik seperti pilpres 2019.
"Makanya saya bilang kepala daerah itu netral, jadi siapapun yang menang tidak ada masalah. Siapapun menang siapapun kalah rakyat Sumatera Utara tetap rakyat Sumatera Utara," katanya saat ditemui usai menunaikan Sholat Dzuhur, Senin (22/4/2019).
Edy mengatakan sejauh ini dirinya belum menerima surat pengunduran diri dari Dahlan. Ia juga menyayangkan ketidaktahuan Dahlan mengenai prosedur mengenai pengunduran diri kepala daerah.
"Kalau itu menggunakan prosedur, kalau dia cerdas dia membuatkan surat ke DPRD Madina, dari situ dilakukan paripurna, hasil paripurna dilaporkan ke mendagri via gubernur sehingga diproses keluar sk nya," ungkapnya.
Selaku gubernur Edy berharap agar kepala daerah di Sumatera Utara tetap bekerja sepenuh hati untuk masyarakat. Bentuk-bentuk keberpihakan politik menurutnya hanya akan mengganggu kinerja dalam melayani masyarakat.
"Yang merasa tidak netral itu ya tinggal ikut Dahlan mundur, yang tak netral kepala daerah silahkan mundur. Kepala daerah ini untuk rakyat yang majemuk. kenapa saya tak menentukan 1 atau 2 karena saya ingin ada untuk rakyat Sumatera Utara," pungkasnya.