Tuntutan untuk mampu beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan kehidupan normal yang baru alias new normal menjadi salah satu kunci agar mampu bertahan pada masa pandemi covid-19. Tanpa kemampuan beradaptasi tersebut, maka para pelaku usaha seperti UMKM akan sulit untuk bertahan.
Berita Terkait:
Demikian disampaikan bakal calon Walikota Medan Bobby Afif Nasution terkait wacana new normal yang terus digaungkan oleh pemerintah.
"Kehidupan baru di masa pandemi Covid-19 merupakan momentum bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan pebisnis pemula untuk memperkuat daya saing dengan korporasi mapan," katanya, Selasa (9/6).
Ia menjelaskan salah satu strategi adaptasi yang tepat untuk diterapkan yakni dengan berkolaborasi antara pelaku usaha yang satu dengan pelaku usaha lainnya lintas bidang. Dengan kolaborasi ini, maka ia yakin masing-masing bidang akan saling menopang sehingga mampu tumbuh bersama.
"Masyarakat Medan diharapkan mampu beradaptasi dan berkolaborasi dalam Era New Normal ini. Kita bisa melihat, bagaimana pergerakan ekonomi dari korporasi dan UMKM berjalan start sama-sama dari nol. Ini momentumbagi UMKM dan para pebisnis pemula, karena semuanya harus beradaptasi lagi,” sebutnya.
Sosok yang juga Wakil Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini mengatakan memang banyak perubahan yang harus dilakukan pebisnis dalam menjalankan usahanya untuk bertahan di masa pandemi. Misalnya, pengusaha kosmetik ada yang sudah menjual hand sanitizer juga sabun kesehatan karena lebih dibutuhkan masyarakat. Begitu juga dengan usaha-usaha lainnya.
“Tapi dalam penerapan New Normal ini dibutuhkan disiplin yang keras. Peraturan pemerintah yang mendorong itu,” pungkasnya.[R]
- Percepat Pemulihan Ekonomi, Gubernur Edy Rahmayadi Ambil Empat Langkah Ini
- Cadangan Daya Melimpah, Poktan Sigompul Jaya Usul PLN Buat Program 'Jaringan Agriculture'
- Oloan P Nababan: Pemkab Humbahas Mendukung PLN Pertahankan Layanan Paripurna
Baca Juga
Tuntutan untuk mampu beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan kehidupan normal yang baru alias new normal menjadi salah satu kunci agar mampu bertahan pada masa pandemi covid-19. Tanpa kemampuan beradaptasi tersebut, maka para pelaku usaha seperti UMKM akan sulit untuk bertahan. Berita Terkait: Demikian disampaikan bakal calon Walikota Medan Bobby Afif Nasution terkait wacana new normal yang terus digaungkan oleh pemerintah. "Kehidupan baru di masa pandemi Covid-19 merupakan momentum bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan pebisnis pemula untuk memperkuat daya saing dengan korporasi mapan," katanya, Selasa (9/6). Ia menjelaskan salah satu strategi adaptasi yang tepat untuk diterapkan yakni dengan berkolaborasi antara pelaku usaha yang satu dengan pelaku usaha lainnya lintas bidang. Dengan kolaborasi ini, maka ia yakin masing-masing bidang akan saling menopang sehingga mampu tumbuh bersama. "Masyarakat Medan diharapkan mampu beradaptasi dan berkolaborasi dalam Era New Normal ini. Kita bisa melihat, bagaimana pergerakan ekonomi dari korporasi dan UMKM berjalan start sama-sama dari nol. Ini momentumbagi UMKM dan para pebisnis pemula, karena semuanya harus beradaptasi lagi,” sebutnya. Sosok yang juga Wakil Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini mengatakan memang banyak perubahan yang harus dilakukan pebisnis dalam menjalankan usahanya untuk bertahan di masa pandemi. Misalnya, pengusaha kosmetik ada yang sudah menjual hand sanitizer juga sabun kesehatan karena lebih dibutuhkan masyarakat. Begitu juga dengan usaha-usaha lainnya. “Tapi dalam penerapan New Normal ini dibutuhkan disiplin yang keras. Peraturan pemerintah yang mendorong itu,” pungkasnya.

- Industri Aluminium Di Sumut Prospek Strategis Ekonomi Bangsa
- Bank BTN Transplantasi 710 Terumbu Karang Dan Lepas 7.100 Tukik Di Pantai Bali
- Pasca Virus ASF, Peternak Babi Di Toba Diharapkan Berani Beternak Lagi