Kejutan listrik PLN berfungsi sebagai defibrilator yang mendenyutkan kembali jantung kesadaran kolektif bangsa ini.
Demikian disampaikan Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M. Massardi mengomentari pemadaman listrik massal atau black out di sejumlah wilayah di Pulau Jawa pada Minggu dan Senin kemarin.
Disebut sebagai defibrilator karena semula terbelah oleh bius kekuasaan dan kekhawatiran penyimpangan kekuasaan, kini sama-sama tersadar bahwa ada persoalan besar dalam manajemen pemerintahan saat ini.
Adhie Massardi pun mengamati, peristiwa Black Out 408 hingga berjam-jam mendapat reaksi positif, yaitu tidak ada lagi kubu-kubuan. Tidak ada "kampret", tidak ada "cebong".
"Saya pantau reaksi publik atas skandal listrik PLN. Sangat positif. Tak ada lagi kubu-kubuan itu. Semua merasa senasib dalam kegelapan harapan," sebutnya di akun Twitter @AdhieMassardi, Selasa (6/8).
"Karena listrik bukan cuma alat penerangan. Tapi juga sarana bisnis, komunikasi, dan nyaris semua keperluan hidup abad ini. Ini jasa PLN," tutup mantan Jurubicara Presiden Gus Dur ini menambahkan. [hta]
© Copyright 2024, All Rights Reserved