Pada materinya, beliau langsung memberikan contoh bagaimana bisnis berkah tanpa riba dengan memaparkan perusahaan dan kegiatan yang sedang beliau jalani. Beberapa contoh aset bisnis yang beliau jelaskan adalah: coorporate, franchise, dan property. Dengan begitu diperlukan modal besar, resiko besar, untung besar. Sehingga butuh sarana dan keahlian khusus.
Beberapa konsep pemasaran yang dijelaskan adalah konvensional dan direct selling. Keduanya itu menjelaskan bagaimana proses kita menjual barang atau jasa dimana tanpa ada proses riba di dalamnya. Untuk lebih detail beliau memberi contoh langsung pada produk sinergy yang salah satu manfaatnya adalah menghemat bahan bakar dan melakukan perawatan mesin. Untuk sinergy sendiri memiliki motto \"Go berkah, Go riba.
Sementara, Kasubag Program Perindustrian Sumut, Dian Jati Kusuma mengatakan peluang dan tantangan IKM di era industri 4.0 sangat kompleks. Yang menjadi tantangan sekarang ini adalah : 1. Tertinggal di bidang teknologi informasi 2. Kecepatan internet yang belum maksimal 3. Kesadaran pelaku usaha untuk menggunakan internet.
Beliau juga menjelaskan beberapa potensi yang dapat dimaksimalkan pada masa industri sekarang ini, yakni SDM di bidang teknologi informasi yang terus bertambah dan pemerintah mendukung dengan program making indonesia 4.0.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk IKM diantaranya digitalisasi IkM dengan mengadakan workshop, memberikan akses dan marketplacw pada pelaku usaha.
\"Di zaman sekarang ini menjangkau pasar di seluruh dunia hanya dengan menggunakan satu jari,\" pungkasnya." itemprop="description"/>
Pada materinya, beliau langsung memberikan contoh bagaimana bisnis berkah tanpa riba dengan memaparkan perusahaan dan kegiatan yang sedang beliau jalani. Beberapa contoh aset bisnis yang beliau jelaskan adalah: coorporate, franchise, dan property. Dengan begitu diperlukan modal besar, resiko besar, untung besar. Sehingga butuh sarana dan keahlian khusus.
Beberapa konsep pemasaran yang dijelaskan adalah konvensional dan direct selling. Keduanya itu menjelaskan bagaimana proses kita menjual barang atau jasa dimana tanpa ada proses riba di dalamnya. Untuk lebih detail beliau memberi contoh langsung pada produk sinergy yang salah satu manfaatnya adalah menghemat bahan bakar dan melakukan perawatan mesin. Untuk sinergy sendiri memiliki motto \"Go berkah, Go riba.
Sementara, Kasubag Program Perindustrian Sumut, Dian Jati Kusuma mengatakan peluang dan tantangan IKM di era industri 4.0 sangat kompleks. Yang menjadi tantangan sekarang ini adalah : 1. Tertinggal di bidang teknologi informasi 2. Kecepatan internet yang belum maksimal 3. Kesadaran pelaku usaha untuk menggunakan internet.
Beliau juga menjelaskan beberapa potensi yang dapat dimaksimalkan pada masa industri sekarang ini, yakni SDM di bidang teknologi informasi yang terus bertambah dan pemerintah mendukung dengan program making indonesia 4.0.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk IKM diantaranya digitalisasi IkM dengan mengadakan workshop, memberikan akses dan marketplacw pada pelaku usaha.
\"Di zaman sekarang ini menjangkau pasar di seluruh dunia hanya dengan menggunakan satu jari,\" pungkasnya."/>
Pada materinya, beliau langsung memberikan contoh bagaimana bisnis berkah tanpa riba dengan memaparkan perusahaan dan kegiatan yang sedang beliau jalani. Beberapa contoh aset bisnis yang beliau jelaskan adalah: coorporate, franchise, dan property. Dengan begitu diperlukan modal besar, resiko besar, untung besar. Sehingga butuh sarana dan keahlian khusus.
Beberapa konsep pemasaran yang dijelaskan adalah konvensional dan direct selling. Keduanya itu menjelaskan bagaimana proses kita menjual barang atau jasa dimana tanpa ada proses riba di dalamnya. Untuk lebih detail beliau memberi contoh langsung pada produk sinergy yang salah satu manfaatnya adalah menghemat bahan bakar dan melakukan perawatan mesin. Untuk sinergy sendiri memiliki motto \"Go berkah, Go riba.
Sementara, Kasubag Program Perindustrian Sumut, Dian Jati Kusuma mengatakan peluang dan tantangan IKM di era industri 4.0 sangat kompleks. Yang menjadi tantangan sekarang ini adalah : 1. Tertinggal di bidang teknologi informasi 2. Kecepatan internet yang belum maksimal 3. Kesadaran pelaku usaha untuk menggunakan internet.
Beliau juga menjelaskan beberapa potensi yang dapat dimaksimalkan pada masa industri sekarang ini, yakni SDM di bidang teknologi informasi yang terus bertambah dan pemerintah mendukung dengan program making indonesia 4.0.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk IKM diantaranya digitalisasi IkM dengan mengadakan workshop, memberikan akses dan marketplacw pada pelaku usaha.
\"Di zaman sekarang ini menjangkau pasar di seluruh dunia hanya dengan menggunakan satu jari,\" pungkasnya."/>
Forum Bisnis Wirausaha Muslim kembali menggelar diskusi. Kali ini dengan thema 'Membongkar bisnis berkah tanpa riba dan peluang tangntangan wirausaha berdasarkan strategi industri perdagangan di Sumatera Utara'.
Kegiatna ini digelar di Triple S Cafe dan dihadiri oleh anggota Forum bisnis wirausaha muslim. Adapun peserta dari anggota dan perusahaannya, yakni: 1. Qims 2. D'Coach SmartSolution 3. com 4. Bimbel UI 212 5. Medanbagus.com 6. Komunitas Property Muslim 7. Triple S Cafe 8. Generasi Baru Institut 9. SmeS 10. Digital Parenting Clinic 11. JNE 12. 212 Mart 13. KAHMI PRENUER 14. HIBKA SUMUT 15. BKMT (Badan Kontak Majelis Ta'lim) 16. PRU Syariah 17. SEC USU 18. GMM Sumut 19. Anugrah Bakery 20. Aulia Software 21. Samera Indonesia dan peserta lainnya.
Leader dari Sinergy Medan M. Luqman Hakim selaku pembicara dalam materinya memberikan contoh mengenai perusahaan PT. Bandung Eco Sinergy Teknologi (BEST) yang ia kelola. Menurutnya perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan dan jasa ini juga memiliki visi "menjadi perusahaan bebas riba yg membantu umat untuk terbebas dari hutang riba.
Pada materinya, beliau langsung memberikan contoh bagaimana bisnis berkah tanpa riba dengan memaparkan perusahaan dan kegiatan yang sedang beliau jalani. Beberapa contoh aset bisnis yang beliau jelaskan adalah: coorporate, franchise, dan property. Dengan begitu diperlukan modal besar, resiko besar, untung besar. Sehingga butuh sarana dan keahlian khusus.
Beberapa konsep pemasaran yang dijelaskan adalah konvensional dan direct selling. Keduanya itu menjelaskan bagaimana proses kita menjual barang atau jasa dimana tanpa ada proses riba di dalamnya. Untuk lebih detail beliau memberi contoh langsung pada produk sinergy yang salah satu manfaatnya adalah menghemat bahan bakar dan melakukan perawatan mesin. Untuk sinergy sendiri memiliki motto "Go berkah, Go riba.
Sementara, Kasubag Program Perindustrian Sumut, Dian Jati Kusuma mengatakan peluang dan tantangan IKM di era industri 4.0 sangat kompleks. Yang menjadi tantangan sekarang ini adalah : 1. Tertinggal di bidang teknologi informasi 2. Kecepatan internet yang belum maksimal 3. Kesadaran pelaku usaha untuk menggunakan internet.
Beliau juga menjelaskan beberapa potensi yang dapat dimaksimalkan pada masa industri sekarang ini, yakni SDM di bidang teknologi informasi yang terus bertambah dan pemerintah mendukung dengan program making indonesia 4.0.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk IKM diantaranya digitalisasi IkM dengan mengadakan workshop, memberikan akses dan marketplacw pada pelaku usaha.
"Di zaman sekarang ini menjangkau pasar di seluruh dunia hanya dengan menggunakan satu jari," pungkasnya.
Forum Bisnis Wirausaha Muslim kembali menggelar diskusi. Kali ini dengan thema 'Membongkar bisnis berkah tanpa riba dan peluang tangntangan wirausaha berdasarkan strategi industri perdagangan di Sumatera Utara'.
Kegiatna ini digelar di Triple S Cafe dan dihadiri oleh anggota Forum bisnis wirausaha muslim. Adapun peserta dari anggota dan perusahaannya, yakni: 1. Qims 2. D'Coach SmartSolution 3. com 4. Bimbel UI 212 5. Medanbagus.com 6. Komunitas Property Muslim 7. Triple S Cafe 8. Generasi Baru Institut 9. SmeS 10. Digital Parenting Clinic 11. JNE 12. 212 Mart 13. KAHMI PRENUER 14. HIBKA SUMUT 15. BKMT (Badan Kontak Majelis Ta'lim) 16. PRU Syariah 17. SEC USU 18. GMM Sumut 19. Anugrah Bakery 20. Aulia Software 21. Samera Indonesia dan peserta lainnya.
Leader dari Sinergy Medan M. Luqman Hakim selaku pembicara dalam materinya memberikan contoh mengenai perusahaan PT. Bandung Eco Sinergy Teknologi (BEST) yang ia kelola. Menurutnya perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan dan jasa ini juga memiliki visi "menjadi perusahaan bebas riba yg membantu umat untuk terbebas dari hutang riba.
Pada materinya, beliau langsung memberikan contoh bagaimana bisnis berkah tanpa riba dengan memaparkan perusahaan dan kegiatan yang sedang beliau jalani. Beberapa contoh aset bisnis yang beliau jelaskan adalah: coorporate, franchise, dan property. Dengan begitu diperlukan modal besar, resiko besar, untung besar. Sehingga butuh sarana dan keahlian khusus.
Beberapa konsep pemasaran yang dijelaskan adalah konvensional dan direct selling. Keduanya itu menjelaskan bagaimana proses kita menjual barang atau jasa dimana tanpa ada proses riba di dalamnya. Untuk lebih detail beliau memberi contoh langsung pada produk sinergy yang salah satu manfaatnya adalah menghemat bahan bakar dan melakukan perawatan mesin. Untuk sinergy sendiri memiliki motto "Go berkah, Go riba.
Sementara, Kasubag Program Perindustrian Sumut, Dian Jati Kusuma mengatakan peluang dan tantangan IKM di era industri 4.0 sangat kompleks. Yang menjadi tantangan sekarang ini adalah : 1. Tertinggal di bidang teknologi informasi 2. Kecepatan internet yang belum maksimal 3. Kesadaran pelaku usaha untuk menggunakan internet.
Beliau juga menjelaskan beberapa potensi yang dapat dimaksimalkan pada masa industri sekarang ini, yakni SDM di bidang teknologi informasi yang terus bertambah dan pemerintah mendukung dengan program making indonesia 4.0.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk IKM diantaranya digitalisasi IkM dengan mengadakan workshop, memberikan akses dan marketplacw pada pelaku usaha.
"Di zaman sekarang ini menjangkau pasar di seluruh dunia hanya dengan menggunakan satu jari," pungkasnya.