Pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak dan diduga jatuh diseputaran perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara merupakan pesawat yang dibuat sekitar tahun 1994.
Hal ini disampaikan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono.
"Jenis pesawatnya Boeing 737 S500, pesawat dibuat sekitar tahun 1994, umurnya antara 25-26 tahun," kata Soerjanto Tjahjono saat konferensi pers, di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Sabtu malam (9/1).
Meski umur pesawat tersebut sudah dikategorikan lama, namun menurut Serjanto tidak ada masalah selama perawatan dilakukan sesuai dengan regulasi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
"Kalau (perawatan) sesuai regulasi Dirjen Udara harusnya tidak masalah," pungkas Soerjanto.
Saat ini, Soerjanto menambahkan, KNKT gencar mengumpulkan informasi terkait pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak dengan nomor penerbangan SJ-182.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya berkoordinasi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk mengerahkan Kapal Baruna Jaya IV guna persiapan dalam mendukung kemungkinan dibutuhkan pencarian kotak hitam.
"(Kapal Baruna Jaya IV) sudah ada beberapa peralatan underwater," sebut dia.
Menurut Soerjanto, KNKT tengah menyiapkan operasional besok untuk pencarian kotak hitam.
"Tapi yang utama Basarnas untuk pertolongan. Kami koordinasi dengan Basarnas," terang dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved