Pelaksanaan kegiatan Assesmen Psikologi dan Pelatihan guru SD Tentang Disiplin Positif yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat memunculkan kekecewaan dari kalangan peserta.
Sebab, kegiatan yang digelar di Aula SMK Harapan Stabat tersebut menurut mereka terkesan asal-asalan sehingga tidak memberikan manfaat apa-apa.
“Padahal per guru dikenakan biaya Rp 400 ribu yang diambil dari dana BOS sekolah untuk menjadi peserta. SD yang muridnya lebih dari 100 diminta mengirim 2 guru, sedangkan yang muridnya dibawah 100 orang mengirimkan 1 guru. Dalam kegiatan itu kami tidak mengerti itu acara apa, kami disuruh menggambar pohon pada selembar kertas, kita dibuat seolah sedang mengikuti psikotes untuk masuk kerja. Materi penguatan yang dijanjikan tidak kami dapatkan,” kata seorang peserta yang meminta namanya tidak disebutkan.
Selain kecewa terhadap materi yang diberikan, guru perempuan yang mengenakan hijab ini mengaku panitia juga tidak konsisten dengan rundown kegiatan. Tidak hanya itu, para narasumber yang dicantumkan akan memberikan materi ternyata sebagian tidak hadir untuk memberikan materi.
“Disitu ada disebut pematerinya Prof Dr Zainuddin, Dr Lilik Hidayat, Hanizar Fitriani MPsi, tapi saya yang dapat giliran di hari kedua tidak pernah mendapat materi dari mereka ini. Makanya saya kecewa,” ujarnya.
Dijelaskannya, para guru yang mengikuti kegiatan ini mencapai 497 guru SD yang berasal dari seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Langkat.
Mereka dibagi dalam dua sesi berdasarkan kecamatan dimana guru dari Kecamatan Batang Serangan, Wampu, Padang Tualang, Sawit Seberang, Hinai, dan Stabat mengikuti kegiatan pada Senin 6 Februari 2023.
Sedangkan guru SD dari Kecamatan Besitang, Brandan Barat, Sei Lepan, Sirapit, Tanjung Pura, Gebang dan Pematang Jaya mengikuti kegiatan pada Selasa 7 Februari 2023.
“Tentu kita kecewa, kegiatan itu seolah-olah dibuat hanya untuk menggerus dana BOS dari sekolah-sekolah,” pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved