“Jadi Stasiun Kereta Api itu menjadi central hub. Di tempat itu nantinya terjadi enter change penumpang. Misalnya dari Belawan ke Amplas, penumpang akan bertukar bus di stasiun kereta api. Ini bagian dari memudahkan masyarakat,” kata Plt Walikota Medan, Akhyar Nasution, Rabu (1/1).
Akhyar menjelaskan, sistem BRT yang ada di Kota Medan ini adalah Buy The Service. Jadi masayarakat membeli pelayanan dengan cara e-money yang nantinya disepakati apa saja provider e-money yang berlaku. Dengan adanya BRT ini, masyarakat tak perlu khawatir lagi dengan waktu perjalanan, sebab waktu tempuh sudah diperhitungkan. Selanjutnya, para penumpang gak mesti khawatir takut panas dan kehujanan, karena pelayanan BRT dibuat sangat nyaman. Termasuk halte-halte yang disiapkan oleh Pemko Medan.
“Tujuan kami dengan Kemenhub dan pengelola BRT, memberikan pelayanan terbaik untuk para penumpang di ibukota Sumatera Utara,” ucapnya.
Akhyar memaparkan, para penumpang tidak usah khawatir dengan ketersediaan bus, jumlah penumpang per bus berkisar 40-an dan jarak antar bus dengan bus lainnya berkisar 5-10menit. Jadi setiap halte berhenti, dan sistemnya hanya drop off. Penumpang turun dan naik. Tapi, jika ada penumpang yang hendak melanjutkan perjalanan dari Stasiun KA ke tujuan lainnya, bisa dipilih bus yang berhenti.
“Saya yakin, karakter Anak Medan bisa terbiasa dengan sistem Bus BRT ini. Mudah-mudahan, kemacetan akan berkurang di kota Medan ini," pungkasnya.[R]
“Jadi Stasiun Kereta Api itu menjadi central hub. Di tempat itu nantinya terjadi enter change penumpang. Misalnya dari Belawan ke Amplas, penumpang akan bertukar bus di stasiun kereta api. Ini bagian dari memudahkan masyarakat,” kata Plt Walikota Medan, Akhyar Nasution, Rabu (1/1).
Akhyar menjelaskan, sistem BRT yang ada di Kota Medan ini adalah Buy The Service. Jadi masayarakat membeli pelayanan dengan cara e-money yang nantinya disepakati apa saja provider e-money yang berlaku. Dengan adanya BRT ini, masyarakat tak perlu khawatir lagi dengan waktu perjalanan, sebab waktu tempuh sudah diperhitungkan. Selanjutnya, para penumpang gak mesti khawatir takut panas dan kehujanan, karena pelayanan BRT dibuat sangat nyaman. Termasuk halte-halte yang disiapkan oleh Pemko Medan.
“Tujuan kami dengan Kemenhub dan pengelola BRT, memberikan pelayanan terbaik untuk para penumpang di ibukota Sumatera Utara,” ucapnya.
Akhyar memaparkan, para penumpang tidak usah khawatir dengan ketersediaan bus, jumlah penumpang per bus berkisar 40-an dan jarak antar bus dengan bus lainnya berkisar 5-10menit. Jadi setiap halte berhenti, dan sistemnya hanya drop off. Penumpang turun dan naik. Tapi, jika ada penumpang yang hendak melanjutkan perjalanan dari Stasiun KA ke tujuan lainnya, bisa dipilih bus yang berhenti.
“Saya yakin, karakter Anak Medan bisa terbiasa dengan sistem Bus BRT ini. Mudah-mudahan, kemacetan akan berkurang di kota Medan ini," pungkasnya.
BERITA SEBELUMNYA
Kasat Lantas Polrestabes Medan: Jalur Medan-Berastagi Lancar
Berita Terkait
Van Joened
Berita Populer
