Junhaidel menegaskan, upaya mendelegitimasi hasil pemilu 2019 dengan mewacanakan people power merupakan intrik sekelompok elit politik tertentu yang masih belum mampu terima dengan hasil pemilu. Hal ini juga menjadi bukti bahwa para elit tersebut lebih mengedepankan kepentingan pribadi dibanding kepentingan masyarakat meski keutuhan bangsa menjadi taruhannya.
\"Kami meminta dengan tegas wahai politisi busuk. Hentikan aksimu yang terus memprovokasi masyarakat agar terpecah. Seharusnya kalian memiliki sikap negarawan dengan mengedepankan politik santun,\" ujarnya.
Selain itu, mereka juga terus menyampaikan dukungannya terhadap KPU agar tetap menjalankan tugas dengan baik.
\"Kami disini mendukung KPU. Jangan takut kami mendukung seluruh pekerjaan yang sedang kalian jalankan,\" pungkasnya.
Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari ratusan personil kepolisian. Meski diikuti ratusan massa, namun aksi tersebut berjalan dengan damai." itemprop="description"/>
Junhaidel menegaskan, upaya mendelegitimasi hasil pemilu 2019 dengan mewacanakan people power merupakan intrik sekelompok elit politik tertentu yang masih belum mampu terima dengan hasil pemilu. Hal ini juga menjadi bukti bahwa para elit tersebut lebih mengedepankan kepentingan pribadi dibanding kepentingan masyarakat meski keutuhan bangsa menjadi taruhannya.
\"Kami meminta dengan tegas wahai politisi busuk. Hentikan aksimu yang terus memprovokasi masyarakat agar terpecah. Seharusnya kalian memiliki sikap negarawan dengan mengedepankan politik santun,\" ujarnya.
Selain itu, mereka juga terus menyampaikan dukungannya terhadap KPU agar tetap menjalankan tugas dengan baik.
\"Kami disini mendukung KPU. Jangan takut kami mendukung seluruh pekerjaan yang sedang kalian jalankan,\" pungkasnya.
Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari ratusan personil kepolisian. Meski diikuti ratusan massa, namun aksi tersebut berjalan dengan damai."/>
Junhaidel menegaskan, upaya mendelegitimasi hasil pemilu 2019 dengan mewacanakan people power merupakan intrik sekelompok elit politik tertentu yang masih belum mampu terima dengan hasil pemilu. Hal ini juga menjadi bukti bahwa para elit tersebut lebih mengedepankan kepentingan pribadi dibanding kepentingan masyarakat meski keutuhan bangsa menjadi taruhannya.
\"Kami meminta dengan tegas wahai politisi busuk. Hentikan aksimu yang terus memprovokasi masyarakat agar terpecah. Seharusnya kalian memiliki sikap negarawan dengan mengedepankan politik santun,\" ujarnya.
Selain itu, mereka juga terus menyampaikan dukungannya terhadap KPU agar tetap menjalankan tugas dengan baik.
\"Kami disini mendukung KPU. Jangan takut kami mendukung seluruh pekerjaan yang sedang kalian jalankan,\" pungkasnya.
Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari ratusan personil kepolisian. Meski diikuti ratusan massa, namun aksi tersebut berjalan dengan damai."/>
Ratusan warga yang menamakan diri aliansi masyarakat Sumatera Utara anti makar melakukan aksi damai di depan Hotel JW Marriot, tempat berlangsungnya Pleno Rekapitulasi Perolehan Suara Pemilu 2019 Tingkat KPU Sumatera Utara, Kamis (9/5/2019). Mereka mendukung seluruh tahapan pemilu 2019 yang kini sedang dijalankan oleh jajaran KPU dan mengecam munculnya berbagai upaya untuk mendelegitimasi hasil pemilu tersebut.
Koordinator Aksi Junhaidel Samosir dalam orasinya mengatakan upaya-upaya mendelegitimasi hasil pemilu 2019, upaya-upaya mengintimidasi penyelenggara pemilu dengan menghembuskan wacana People Power merupakan bentuk upaya makar yang harus dilawan.
"Kami akan menjadi pihak terdepan menghadapi pihak-pihak yang melakukan hal itu. Tindakan makar ini harus dilawan," tegasnya.
Junhaidel menegaskan, upaya mendelegitimasi hasil pemilu 2019 dengan mewacanakan people power merupakan intrik sekelompok elit politik tertentu yang masih belum mampu terima dengan hasil pemilu. Hal ini juga menjadi bukti bahwa para elit tersebut lebih mengedepankan kepentingan pribadi dibanding kepentingan masyarakat meski keutuhan bangsa menjadi taruhannya.
"Kami meminta dengan tegas wahai politisi busuk. Hentikan aksimu yang terus memprovokasi masyarakat agar terpecah. Seharusnya kalian memiliki sikap negarawan dengan mengedepankan politik santun," ujarnya.
Selain itu, mereka juga terus menyampaikan dukungannya terhadap KPU agar tetap menjalankan tugas dengan baik.
"Kami disini mendukung KPU. Jangan takut kami mendukung seluruh pekerjaan yang sedang kalian jalankan," pungkasnya.
Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari ratusan personil kepolisian. Meski diikuti ratusan massa, namun aksi tersebut berjalan dengan damai.
Ratusan warga yang menamakan diri aliansi masyarakat Sumatera Utara anti makar melakukan aksi damai di depan Hotel JW Marriot, tempat berlangsungnya Pleno Rekapitulasi Perolehan Suara Pemilu 2019 Tingkat KPU Sumatera Utara, Kamis (9/5/2019). Mereka mendukung seluruh tahapan pemilu 2019 yang kini sedang dijalankan oleh jajaran KPU dan mengecam munculnya berbagai upaya untuk mendelegitimasi hasil pemilu tersebut.
Koordinator Aksi Junhaidel Samosir dalam orasinya mengatakan upaya-upaya mendelegitimasi hasil pemilu 2019, upaya-upaya mengintimidasi penyelenggara pemilu dengan menghembuskan wacana People Power merupakan bentuk upaya makar yang harus dilawan.
"Kami akan menjadi pihak terdepan menghadapi pihak-pihak yang melakukan hal itu. Tindakan makar ini harus dilawan," tegasnya.
Junhaidel menegaskan, upaya mendelegitimasi hasil pemilu 2019 dengan mewacanakan people power merupakan intrik sekelompok elit politik tertentu yang masih belum mampu terima dengan hasil pemilu. Hal ini juga menjadi bukti bahwa para elit tersebut lebih mengedepankan kepentingan pribadi dibanding kepentingan masyarakat meski keutuhan bangsa menjadi taruhannya.
"Kami meminta dengan tegas wahai politisi busuk. Hentikan aksimu yang terus memprovokasi masyarakat agar terpecah. Seharusnya kalian memiliki sikap negarawan dengan mengedepankan politik santun," ujarnya.
Selain itu, mereka juga terus menyampaikan dukungannya terhadap KPU agar tetap menjalankan tugas dengan baik.
"Kami disini mendukung KPU. Jangan takut kami mendukung seluruh pekerjaan yang sedang kalian jalankan," pungkasnya.
Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari ratusan personil kepolisian. Meski diikuti ratusan massa, namun aksi tersebut berjalan dengan damai.