Meski masih perlu ditindaklanjuti dengan metode Swab Test, namun hasil dari Rapid Test juga memiliki akurasi yang tinggi. Bahkan tingkat akurasinya bisa mencapai 80 persen.
Hal ini disampaikan juru bicara Satgas Penanganan Covid 19, dr. Reisa Broto Asmoro dalam Farah ZoomTalk bertajuk "Jangan Pernah Menyerah! Strategi Hadapi Pandemi Covid-19. Cerdas YES, Cemas NO!" yang berlangsung pada Jumat (9/10).
Rapid Test dilakukan dengan mengambil sampel dari darah di ujung jari, darah dari pembuluh vena, maupun sampel dari swab.
"Yang diperiksa itu antibodi atau daya tubuh kita," ujarnya.
Dijelaskannya, antibodi ini sendiri sifatnya memang bersifat adaptif dimana kemungkinan baru muncul setelah beberapa hari terinfeksi covid 19. Hal ini sering membuat hasil rapid tes tidak menunjukkan gejala reaktif saat pertama kali dilakukan meskipun seseorang sudah membawa virus tersebut.
"Jika Rapid Test dilakukan diawal-awal infeksi kerap kali tidak muncul. Namun jika hasilnya reaktif, maka setelah Rapid Test harus diiringi dengan isolasi mandiri," ungkapnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved