Anak berkebutuhan khusus merupakan pribadi-pribadi istimewa yang membutuhkan perlakuan yang istimewa juga.
Dengan berbagai kondisi mereka, potensi yang mereka miliki sesungguhnya sangat luar biasa jika ditangani dengan baik.
Demikian salah satu poin yang disampaikan Paul Baja M Siahaan selaku Panitia Konser Anak Berkebutuhan Khusus dari SLB Yayasan Karya Murni Medan. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menghadiri konser akbar yang akan digelar berkaitan dengan HUT Yayasan Karya Murni ke 70 Tahun.
“Saya mengajak kita semua untuk hadir, kita akan melihat keistimewaan mereka dan bagaimana mereka memaksimalkan potensi yang mereka miliki,” kata Paul Baja M Siahaan, Senin (28/8/20230.
Paul Baja M Siahaan menjelaskan, persiapan untuk konser ini dilakukan dengan sangat maksimal. Pertunjukan seni dan paduan suara akan menjadi pamungkas dari kegiatan yang akan dihadiri oleh ribuan alumni Yayasan Karya Murni dan para undangan.
“Saya sudah lihat mereka berlatih dengan pelatih yang sangat profesional. Saya sangat kagum akan semangat mereka. Saya sangat bangga dengan anak-anak berkebutuhan khusus ini,” kata sosok yang juga menjadi salah satu pengurus yayasan tersebut.
Untuk mempersiapkan kegiatan ini, ratusan anak-anak berkebutuhan khusus dari SLB A dan B Yayasan Karya Murni Medan ini berlatih di Jalan HM Jhoni, Medan. Mereka dilatih oleh budayawan terkemuka Thomson HS yang menjadi penulis naskah pertunjukan.
“Untuk sendratari saya memberinya nama Neruti (Netra, rungu dan tuli). Saya menulisnya sekitar sebulan hingga menjadi sebuah konsep dengan mempertimbangkan berbagai potensi yang mereka miliki,” kata Thomson.
Secara garis besar, pertunjukan ini menurut Thomson akan menyampaikan pesan agar masyarakat tidak lagi mendiskriminasi anak-anak berkebutuhan khusus.
“Mereka memiliki hak yang sama dengan kita, mereka memiliki kepintaran yang sama dengan kita, karena itu mereka harus diperlakukan sama dengan masyarakat yang non berkebutuhan khusus,” ungkapnya.
Senada dengan Thomson, salah seorang pengurus Yayasan Karya Murni lainnya Ramses Simbolon mengatakan penanganan terhadap anak berkebutuhan khusus memiliki tantangan yang terus berkembang dari periode ke periode. Selain memfasilitasi mereka untuk dapat berkarya dan beraktifitas layaknya masyarat normal, seluruh masyarakat dan pemerintah juga dituntut untuk memberikan perhatian serius.
“Jadi jangan lagi cara memandang mereka itu karena kasihan, bukan. Tapi, mari kita berempati dengan memastikan mereka mendapat fasilitas yang mereka butuhkan agar mampu beraktifitas layaknya orang yang normal. Dengan begitu, mereka dapat berkarya,” ungkapnya.
Ditambahkan Ramses, anak-anak berkebutuhan khusus yang ikut ambil bagian dalam kegiatan ini dalam pendidikannya diasuh oleh suster-suster KSSY. Dengan penuh perhatian seluruh anak berkebutuhan khusus ini dipastikan mendapatkan pendidikan terbaik sehingga dapat berkarya bagi diri sendiri dan masyarakat.
“Mereka berasal dari berbagai suku, agama. Kita tidak memandang itu, yang kita pandang adalah mereka manusia ciptaan Tuhan yang memiliki keterbatasan sehingga harus diperlakukan dengan khusus. Saya berharap konser ini membuka mata kita secara luas mengenai kehidupan anak-anak berkebutuhan khusus,” pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved