Pernyataan Ketua BPN Prabowo-Sandi, Djoko Santoso yang mengungkapkan hasil survei internal Prabowo-Sandi unggul tipis atas Jokowi-Maruf adalah fakta dan benar adanya.
Demikian disampaikan Juribicara BPN Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (12/2).
"Betul yang disampaikan pak Djoko Santoso bahwa Prabowo-Sandi telah mengungguli sementara Jokowi-Maruf," ujar Ferdinand.
Namun demikian, politisi partai Demokrat itu mengakui bahwa keunggulan Prabowo-Sandi atas Jokowi-Maruf masih tipis.
"Meski unggulnya masih tipis ya," kata Ferdinand.
Survei internal Prabowo-Sandi menggunakan metode sebagaimana lembaga survei pada umumnya. Karena itu, dia merasa heran dengan rilis lembaga survei mainstream yang diyakininya anomali.
"Kami menggunakan metode yang sama dengan lembaga survei lain, makanya jadi aneh dengan hasil survei yang membuat selisih elektabilitas 20 persen lebih unggul Jokowi-Maruf," bebernya.
Ferdinand tidak jauh mengambil contoh kenapa Prabowo-Sandi unggul dari petahana. Sebab, setiap paslon 02 menggelar acara dan melakukan kunjungan, selalu ramai dan membludak. Akan tetapi berbeda dengan Jokowi-Maruf saat kunjungan terpantau sepi.
"Kita lihat setiap acara Jokowi sepi, acara kiai Maruf sepi. Bahkan, Jokowi sekarang seperti penantang, gampang marah karena elektabilitasnya semakin jauh di bawah," pungkasnya.
Demikian disampaikan Juribicara BPN Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (12/2).
"Betul yang disampaikan pak Djoko Santoso bahwa Prabowo-Sandi telah mengungguli sementara Jokowi-Maruf," ujar Ferdinand.
Namun demikian, politisi partai Demokrat itu mengakui bahwa keunggulan Prabowo-Sandi atas Jokowi-Maruf masih tipis.
"Meski unggulnya masih tipis ya," kata Ferdinand.
Survei internal Prabowo-Sandi menggunakan metode sebagaimana lembaga survei pada umumnya. Karena itu, dia merasa heran dengan rilis lembaga survei mainstream yang diyakininya anomali.
"Kami menggunakan metode yang sama dengan lembaga survei lain, makanya jadi aneh dengan hasil survei yang membuat selisih elektabilitas 20 persen lebih unggul Jokowi-Maruf," bebernya.
Ferdinand tidak jauh mengambil contoh kenapa Prabowo-Sandi unggul dari petahana. Sebab, setiap paslon 02 menggelar acara dan melakukan kunjungan, selalu ramai dan membludak. Akan tetapi berbeda dengan Jokowi-Maruf saat kunjungan terpantau sepi.
"Kita lihat setiap acara Jokowi sepi, acara kiai Maruf sepi. Bahkan, Jokowi sekarang seperti penantang, gampang marah karena elektabilitasnya semakin jauh di bawah," pungkasnya.
BERITA SEBELUMNYA
Politisi Yang Tidak Berintegritas Akan Bernasib Buruk
BERITA BERIKUTNYA
Ada Potensi Dwi Fungsi Tentara Hidup Lagi
Van Joened
Berita Populer
