Fadhli menjelaskan data yang mereka peroleh, hingga tanggal 20 September 2019 lalu jumlah masyarakat terpapar asap dari kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera dan Kalimantan mencapai 30.097.500 jiwa. Asap dari kebakaran ini juga terpapar pada 6 provinsi, 81 kota/kabupaten, 1.0006 kecamatan dan 12.369 desa. Total hingga tanggal tersebut terdeteksi 4.288 titik panas.
\"Karena itu bantuan kepada mereka sangat dibutuhkan, ACT sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang kemanusiaan ikut berpartisipasi,\" ujarnya.
Terkait relawan yang dikirim dari Sumatera Utara, jumlahnya saat ini yakni 10 orang relawan. Selain mengirimkan relawan, dalam waktu dekat juga akan dikirim berbagai bantuan logistik, obat-obatan termasuk tabung oksigen dan berbagai peralatan taktis lapangan lainnya. Hal yang paling penting menurut Fadhli juga yakni memahamkan masyarakat mengenai penggunaan alat-alat kesehatan tersebut untuk mengurangi dampak asap terhadap kesehatan mereka.
\"Jadi relawan ACT di lapangan bertugas pada beberapa bidang sesuai dengan tugas yang diinstruksikan dari posko induk. Mereka ada yang membagikan masker, membantu pengobatan dan ada juga yang turun untuk ikut membantu memadamkan api,\" pungkasnya." itemprop="description"/>
Fadhli menjelaskan data yang mereka peroleh, hingga tanggal 20 September 2019 lalu jumlah masyarakat terpapar asap dari kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera dan Kalimantan mencapai 30.097.500 jiwa. Asap dari kebakaran ini juga terpapar pada 6 provinsi, 81 kota/kabupaten, 1.0006 kecamatan dan 12.369 desa. Total hingga tanggal tersebut terdeteksi 4.288 titik panas.
\"Karena itu bantuan kepada mereka sangat dibutuhkan, ACT sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang kemanusiaan ikut berpartisipasi,\" ujarnya.
Terkait relawan yang dikirim dari Sumatera Utara, jumlahnya saat ini yakni 10 orang relawan. Selain mengirimkan relawan, dalam waktu dekat juga akan dikirim berbagai bantuan logistik, obat-obatan termasuk tabung oksigen dan berbagai peralatan taktis lapangan lainnya. Hal yang paling penting menurut Fadhli juga yakni memahamkan masyarakat mengenai penggunaan alat-alat kesehatan tersebut untuk mengurangi dampak asap terhadap kesehatan mereka.
\"Jadi relawan ACT di lapangan bertugas pada beberapa bidang sesuai dengan tugas yang diinstruksikan dari posko induk. Mereka ada yang membagikan masker, membantu pengobatan dan ada juga yang turun untuk ikut membantu memadamkan api,\" pungkasnya."/>
Fadhli menjelaskan data yang mereka peroleh, hingga tanggal 20 September 2019 lalu jumlah masyarakat terpapar asap dari kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera dan Kalimantan mencapai 30.097.500 jiwa. Asap dari kebakaran ini juga terpapar pada 6 provinsi, 81 kota/kabupaten, 1.0006 kecamatan dan 12.369 desa. Total hingga tanggal tersebut terdeteksi 4.288 titik panas.
\"Karena itu bantuan kepada mereka sangat dibutuhkan, ACT sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang kemanusiaan ikut berpartisipasi,\" ujarnya.
Terkait relawan yang dikirim dari Sumatera Utara, jumlahnya saat ini yakni 10 orang relawan. Selain mengirimkan relawan, dalam waktu dekat juga akan dikirim berbagai bantuan logistik, obat-obatan termasuk tabung oksigen dan berbagai peralatan taktis lapangan lainnya. Hal yang paling penting menurut Fadhli juga yakni memahamkan masyarakat mengenai penggunaan alat-alat kesehatan tersebut untuk mengurangi dampak asap terhadap kesehatan mereka.
\"Jadi relawan ACT di lapangan bertugas pada beberapa bidang sesuai dengan tugas yang diinstruksikan dari posko induk. Mereka ada yang membagikan masker, membantu pengobatan dan ada juga yang turun untuk ikut membantu memadamkan api,\" pungkasnya."/>
Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatera Utara mengirimkan relawan untuk membantu mengatasi persoalan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Riau. Pelepasan secara simbolis relawan ini dilakukan di Kantor ACT Sumut, Jalan Abdullan Lubis, Medan, Senin (23/9/2019).
Kepala Cabang ACT Sumut yang baru Fadhli Septavianra mengatakan relawan yang mereka kirim ini akan bergabung dengan para relawan ACT dari seluruh daerah di Posko Induk yang ada di Riau.
"Nanti disana mereka akan dikoordinir oleh koordinator dari posko induk," kata Fadhli.
Fadhli menjelaskan data yang mereka peroleh, hingga tanggal 20 September 2019 lalu jumlah masyarakat terpapar asap dari kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera dan Kalimantan mencapai 30.097.500 jiwa. Asap dari kebakaran ini juga terpapar pada 6 provinsi, 81 kota/kabupaten, 1.0006 kecamatan dan 12.369 desa. Total hingga tanggal tersebut terdeteksi 4.288 titik panas.
"Karena itu bantuan kepada mereka sangat dibutuhkan, ACT sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang kemanusiaan ikut berpartisipasi," ujarnya.
Terkait relawan yang dikirim dari Sumatera Utara, jumlahnya saat ini yakni 10 orang relawan. Selain mengirimkan relawan, dalam waktu dekat juga akan dikirim berbagai bantuan logistik, obat-obatan termasuk tabung oksigen dan berbagai peralatan taktis lapangan lainnya. Hal yang paling penting menurut Fadhli juga yakni memahamkan masyarakat mengenai penggunaan alat-alat kesehatan tersebut untuk mengurangi dampak asap terhadap kesehatan mereka.
"Jadi relawan ACT di lapangan bertugas pada beberapa bidang sesuai dengan tugas yang diinstruksikan dari posko induk. Mereka ada yang membagikan masker, membantu pengobatan dan ada juga yang turun untuk ikut membantu memadamkan api," pungkasnya.
Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatera Utara mengirimkan relawan untuk membantu mengatasi persoalan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Riau. Pelepasan secara simbolis relawan ini dilakukan di Kantor ACT Sumut, Jalan Abdullan Lubis, Medan, Senin (23/9/2019).
Kepala Cabang ACT Sumut yang baru Fadhli Septavianra mengatakan relawan yang mereka kirim ini akan bergabung dengan para relawan ACT dari seluruh daerah di Posko Induk yang ada di Riau.
"Nanti disana mereka akan dikoordinir oleh koordinator dari posko induk," kata Fadhli.
Fadhli menjelaskan data yang mereka peroleh, hingga tanggal 20 September 2019 lalu jumlah masyarakat terpapar asap dari kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera dan Kalimantan mencapai 30.097.500 jiwa. Asap dari kebakaran ini juga terpapar pada 6 provinsi, 81 kota/kabupaten, 1.0006 kecamatan dan 12.369 desa. Total hingga tanggal tersebut terdeteksi 4.288 titik panas.
"Karena itu bantuan kepada mereka sangat dibutuhkan, ACT sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang kemanusiaan ikut berpartisipasi," ujarnya.
Terkait relawan yang dikirim dari Sumatera Utara, jumlahnya saat ini yakni 10 orang relawan. Selain mengirimkan relawan, dalam waktu dekat juga akan dikirim berbagai bantuan logistik, obat-obatan termasuk tabung oksigen dan berbagai peralatan taktis lapangan lainnya. Hal yang paling penting menurut Fadhli juga yakni memahamkan masyarakat mengenai penggunaan alat-alat kesehatan tersebut untuk mengurangi dampak asap terhadap kesehatan mereka.
"Jadi relawan ACT di lapangan bertugas pada beberapa bidang sesuai dengan tugas yang diinstruksikan dari posko induk. Mereka ada yang membagikan masker, membantu pengobatan dan ada juga yang turun untuk ikut membantu memadamkan api," pungkasnya.