Lahan pertanian yang mengalami kerusakan tersebut menurut Martin yakni di Kecamatan Payung, Kecamatan Namanteran dan Kecamatan Kutabuluh. Pada ketiga kecamatan tersebut kerusakan lebih dari 70 persen. Meski demikian, ancaman potensi kegagalan panen tidak signifikan.
\"Meski di tiga kecamatan ini abu cukup tebal, kerusakan yang ditimbulkan tidak sampai membuat puso,\" jelasnya.
Diketahui Gunung api Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara kembali mengalami erupsi pada Minggu (9/6/2019) sore. Erupsi terjadi sekira pukul 16:28 Wib.
Berdasarkan data yang diperoleh dari KESDM, Badan geologi, dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pos pengamatan Gunung Api Sinabung, tinggi kolom abu teramati mencapai 7.000 meter dari atas puncak gunung, atau mencapai 9.460 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu vulkanik berwarna hitam pekat dengan intensitas tebal yang mengarah ke arah selatan.
Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi ± 9 menit 17 detik. sementara erupsi yang terjadi mengeluarkan awan panas ke arah tenggara sejauh 3,5 km dan selatan jarak 3 km. Erupsi juga terdengar suara gemuruh sampai ke pos pengamatan Gunung Api Sinabung.
Lokasi lahan pertanian yang terpapar abu vulkanik tersebut terletak pada radius sekitar 5 hingga 10 kilometer dari Sinabung. Pemerintah Kabupaten Karo menurutnya sudah meninjau kondisi lapangan. Bupati Karo, bersama Kapolres Karo dan Dandim diinformasikan tengah memantau kerusakana yang terjadi akibat erupsi kemarin sore. " itemprop="description"/>
Lahan pertanian yang mengalami kerusakan tersebut menurut Martin yakni di Kecamatan Payung, Kecamatan Namanteran dan Kecamatan Kutabuluh. Pada ketiga kecamatan tersebut kerusakan lebih dari 70 persen. Meski demikian, ancaman potensi kegagalan panen tidak signifikan.
\"Meski di tiga kecamatan ini abu cukup tebal, kerusakan yang ditimbulkan tidak sampai membuat puso,\" jelasnya.
Diketahui Gunung api Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara kembali mengalami erupsi pada Minggu (9/6/2019) sore. Erupsi terjadi sekira pukul 16:28 Wib.
Berdasarkan data yang diperoleh dari KESDM, Badan geologi, dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pos pengamatan Gunung Api Sinabung, tinggi kolom abu teramati mencapai 7.000 meter dari atas puncak gunung, atau mencapai 9.460 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu vulkanik berwarna hitam pekat dengan intensitas tebal yang mengarah ke arah selatan.
Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi ± 9 menit 17 detik. sementara erupsi yang terjadi mengeluarkan awan panas ke arah tenggara sejauh 3,5 km dan selatan jarak 3 km. Erupsi juga terdengar suara gemuruh sampai ke pos pengamatan Gunung Api Sinabung.
Lokasi lahan pertanian yang terpapar abu vulkanik tersebut terletak pada radius sekitar 5 hingga 10 kilometer dari Sinabung. Pemerintah Kabupaten Karo menurutnya sudah meninjau kondisi lapangan. Bupati Karo, bersama Kapolres Karo dan Dandim diinformasikan tengah memantau kerusakana yang terjadi akibat erupsi kemarin sore. "/>
Lahan pertanian yang mengalami kerusakan tersebut menurut Martin yakni di Kecamatan Payung, Kecamatan Namanteran dan Kecamatan Kutabuluh. Pada ketiga kecamatan tersebut kerusakan lebih dari 70 persen. Meski demikian, ancaman potensi kegagalan panen tidak signifikan.
\"Meski di tiga kecamatan ini abu cukup tebal, kerusakan yang ditimbulkan tidak sampai membuat puso,\" jelasnya.
Diketahui Gunung api Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara kembali mengalami erupsi pada Minggu (9/6/2019) sore. Erupsi terjadi sekira pukul 16:28 Wib.
Berdasarkan data yang diperoleh dari KESDM, Badan geologi, dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pos pengamatan Gunung Api Sinabung, tinggi kolom abu teramati mencapai 7.000 meter dari atas puncak gunung, atau mencapai 9.460 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu vulkanik berwarna hitam pekat dengan intensitas tebal yang mengarah ke arah selatan.
Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi ± 9 menit 17 detik. sementara erupsi yang terjadi mengeluarkan awan panas ke arah tenggara sejauh 3,5 km dan selatan jarak 3 km. Erupsi juga terdengar suara gemuruh sampai ke pos pengamatan Gunung Api Sinabung.
Lokasi lahan pertanian yang terpapar abu vulkanik tersebut terletak pada radius sekitar 5 hingga 10 kilometer dari Sinabung. Pemerintah Kabupaten Karo menurutnya sudah meninjau kondisi lapangan. Bupati Karo, bersama Kapolres Karo dan Dandim diinformasikan tengah memantau kerusakana yang terjadi akibat erupsi kemarin sore. "/>
Abu vulkanik dari erupsi Gunung Sinabung yang terjadi pada Minggu (9/6/2019) kemarin mengakibatkan kerusakan lahan pertanian pada tiga kecamatan di Kabupaten Karo. Hal ini disampaikan kepala BPBD Kabupaten Karo, Martin Sitepu.
"Ada enam kecamatan yang terpapar abu vulkanik, tapi ada tiga kecamatan yang lahan pertaniannya rusak," katanya, Senin (10/6/2019).
Lahan pertanian yang mengalami kerusakan tersebut menurut Martin yakni di Kecamatan Payung, Kecamatan Namanteran dan Kecamatan Kutabuluh. Pada ketiga kecamatan tersebut kerusakan lebih dari 70 persen. Meski demikian, ancaman potensi kegagalan panen tidak signifikan.
"Meski di tiga kecamatan ini abu cukup tebal, kerusakan yang ditimbulkan tidak sampai membuat puso," jelasnya.
Diketahui Gunung api Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara kembali mengalami erupsi pada Minggu (9/6/2019) sore. Erupsi terjadi sekira pukul 16:28 Wib.
Berdasarkan data yang diperoleh dari KESDM, Badan geologi, dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pos pengamatan Gunung Api Sinabung, tinggi kolom abu teramati mencapai 7.000 meter dari atas puncak gunung, atau mencapai 9.460 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu vulkanik berwarna hitam pekat dengan intensitas tebal yang mengarah ke arah selatan.
Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi ± 9 menit 17 detik. sementara erupsi yang terjadi mengeluarkan awan panas ke arah tenggara sejauh 3,5 km dan selatan jarak 3 km. Erupsi juga terdengar suara gemuruh sampai ke pos pengamatan Gunung Api Sinabung.
Lokasi lahan pertanian yang terpapar abu vulkanik tersebut terletak pada radius sekitar 5 hingga 10 kilometer dari Sinabung. Pemerintah Kabupaten Karo menurutnya sudah meninjau kondisi lapangan. Bupati Karo, bersama Kapolres Karo dan Dandim diinformasikan tengah memantau kerusakana yang terjadi akibat erupsi kemarin sore.
Abu vulkanik dari erupsi Gunung Sinabung yang terjadi pada Minggu (9/6/2019) kemarin mengakibatkan kerusakan lahan pertanian pada tiga kecamatan di Kabupaten Karo. Hal ini disampaikan kepala BPBD Kabupaten Karo, Martin Sitepu.
"Ada enam kecamatan yang terpapar abu vulkanik, tapi ada tiga kecamatan yang lahan pertaniannya rusak," katanya, Senin (10/6/2019).
Lahan pertanian yang mengalami kerusakan tersebut menurut Martin yakni di Kecamatan Payung, Kecamatan Namanteran dan Kecamatan Kutabuluh. Pada ketiga kecamatan tersebut kerusakan lebih dari 70 persen. Meski demikian, ancaman potensi kegagalan panen tidak signifikan.
"Meski di tiga kecamatan ini abu cukup tebal, kerusakan yang ditimbulkan tidak sampai membuat puso," jelasnya.
Diketahui Gunung api Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara kembali mengalami erupsi pada Minggu (9/6/2019) sore. Erupsi terjadi sekira pukul 16:28 Wib.
Berdasarkan data yang diperoleh dari KESDM, Badan geologi, dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pos pengamatan Gunung Api Sinabung, tinggi kolom abu teramati mencapai 7.000 meter dari atas puncak gunung, atau mencapai 9.460 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu vulkanik berwarna hitam pekat dengan intensitas tebal yang mengarah ke arah selatan.
Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi ± 9 menit 17 detik. sementara erupsi yang terjadi mengeluarkan awan panas ke arah tenggara sejauh 3,5 km dan selatan jarak 3 km. Erupsi juga terdengar suara gemuruh sampai ke pos pengamatan Gunung Api Sinabung.
Lokasi lahan pertanian yang terpapar abu vulkanik tersebut terletak pada radius sekitar 5 hingga 10 kilometer dari Sinabung. Pemerintah Kabupaten Karo menurutnya sudah meninjau kondisi lapangan. Bupati Karo, bersama Kapolres Karo dan Dandim diinformasikan tengah memantau kerusakana yang terjadi akibat erupsi kemarin sore.