Selain tumbuh suburnya diskotik dan barak-barak narkoba, tak ada lagi yang lain dari kemajuan Kota Binjai dalam memasuki usia 150 tahun.
- Jokowi Diragukan Mampu Yakinkan Putin Akhiri Perang di Ukraina
- Ketua Umum Projo Sebut Duet Ganjar-Anies Sudah Disetor Surya Paloh ke Joko Widodo
- Jokowi dan PDI Perjuangan Sedang Tidak Baik-Baik Saja
Baca Juga
Hal itu disampaikan Ketua GNPF Ulama Kota Binjai, Ustaz Sani Abdul Fattah.
"Kemajuan yang nyata di 150 tahun Kota Binjai ini, yang barak narkoba dan diskotik, jalan dan infrastruktur seperti paya roba nyaris tak disentuh," kata Sani ketika menanggapi peringatan hari jadi Kota Binjai.
Menurut Sani, kemajuan yang ada belakangan ini adalah kemajuan yang salah kaprah, yang hanya dimaknai dari pembangunan infrastruktur di titik-titik terrtentu.
"Maju memang, tapi hanya di titik-titik tertentu saja. Ada yang harus dievaluasi oleh semua stakeholder," kata aktivis anti narkoba yang juga akrab dikenal sebagai USAF ini.
Demikian pula dengan tagline yang belakangan dimiliki Kota Binjai di era Walikota Amir Hamzah ini. Menurut USAF semboyan Binjai Kota Maju, Berbudaya dan Religi terdengar berlebihan.
"Itu berlebihan, untuk kota yang berusia 150 dan relatif muda, semboyan itu cuma manis didengar, tapi tak juga dibuktikan,” ujarnya.
"Bagaimana bisa mewujudkan itu, kalau will untuk membuktikannya saja tak terlihat. Bicara budaya dan religi, tapi narkoba tetap merajalela," sambungnya.
USAF mengajak pemangku kekuasaan di Kota Binjai untuk serius membuktikan semboyan-semboyan yang dulu dijanjikan di dalam kampanye.
"Sudah dua tahun, mari kita serius membuktikan negeri yang baldatun thoyibatun warrobbun ghofur," demikian USAF.
- HUT Medan 432, Ketua DPRD Medan: Semoga Medan Menjadi Kota Berkah Untuk Masyarakat
- HUT Medan ke 432, Ini Catatan dari Fraksi PKS DPRD Medan
- Banyak Aduan Bangunan Tanpa IMB, DPRD Medan Minta Walikota Medan Evaluasi Oknum Trantib 'Nakal'